Ia menjelaskan akan ada informasi lebih lanjut yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD).
"Nanti akan diumumkan di website BNPB gugus tugas ini, informasi-informasi di mana relawan bisa bergabung dan juga yang selama ini sudah bergabung lewat kegiatan alumni, profesi, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya," tutupnya.
• Soal Rapid Test Corona Bersamaan Tracing Kasus, Achmad Yurianto: Hasil Negatif Belum Tentu Sehat
Lihat videonya mulai menit 15:30:
Alasan Pasien Dirawat Satu Bangsal
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Ahcmad Yurianto memberikan keterangan mengenai penanganan perawatan pasien positif terinfeksi Virus Corona.
Pemerintah berencana untuk mengadakan perubahan sistem dalam merawat pasien, apabila fasilitas ruang di rumah sakit sudah tidak memadai.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (18/3/2020), Yurianto mengatakan akan merawat pasien positif dalam satu bangsal.
• Di ILC, Anies Singgung Tingkat Kematian akibat Virus Corona: Pertanyaannya Mau Dirawat di Mana?
"Dirawat dalam satu bangsal. Artinya, dalam satu bangsal itu isinya beberapa orang, tapi positif (Covid-19) semua."
"Jangan dimaknai bahwa itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak seperti itu," kata Yurianto saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).
Rencana tersebut hanya akan diterapkan bila rumah sakit (RS) yang menjadi tempat perawatan pasien positif sudah tidak memiliki cukup ruang lagi.
Yurianto mengatakan hal tersebut bisa diberlakukan di rumah sakit manapun.
"Pakai RS mana saja yang bisa dipakai. Wong Pertamina Jaya itu sudah berikan seluruh RS-nya untuk perawatan Covid-19," ujar Yurianto.
Sebelumnya Yurianto sempat menyampaikan perubahan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (16/3/2020).
Dalam konferensi pers tersebut, Yurianto menyampaikan mengenai perkembangan penanganan Virus Corona di Indonesia.