3. Hidup dalam feses
Melansir CDC, COVID-19 telah terdeteksi pada tinja beberapa pasien yang didiagnosis positif.
Meski demikian, jumlah virus yang dilepaskan dari tubuh dalam tinja, berapa lama virus ditumpahkan, dan apakah virus dalam tinja menular tidak diketahui.
Risiko penularan COVID-19 dari tinja orang yang terinfeksi juga tidak diketahui.
Namun, risikonya diperkirakan rendah berdasarkan data dari wabah sebelumnya terkait virus korona.
4. Dapat hidup di cuaca panas dan lembab
Melansir WHO, berdasarkan bukti, virus COVID-19 dapat ditularkan di semua area, termasuk daerah dengan cuaca panas dan lembab.
Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan sering membersihkan tangan.
5. Tetap hidup di cuaca dingin
Melansir WHO, tdak ada alasan bahwa cuaca dingin dapat membunuh Virus Corona baru atau penyakit lainnya.
Suhu tubuh manusia normal tetap sekitar 36,5 derajat celcius hingga 37 derajat celcius, terlepas dari suhu eksternal atau cuaca.
• Menantu MenpanRB Tjahjo Kumolo Positif Virus Corona, Bersyukur Hasil Tes Istri dan Anak Negatif
6. Dapat Bertahan Lama
Melansir NPR, Virus Corona dapat bertahan hidup di permukaan keras (plastik dan stainless) hingga 72 jam.
Sementara itu, virus ini dapat bertahan hidup hingga 24 jam ketika menempel di kardus.
"Virus ini memiliki kemampuan untuk tetap hidup selama berhari-hari," tulis James Lloyd-Smith, asisten profesor ekologi dan biologi evolusi di University of California, Los Angeles di jurnalnya.
Selain itu, virus ini bisa bertahan sekira empat jam jika menempel di permukaan berbahan tembaga.
• Hindari Stres karena Corona dengan Tips Berikut, Jangan Ragu Curhat, dan Luangkan Waktu untuk Hobi
Gejala Umum dari Hari ke Hari Virus Corona
Demam hingga batuk kering merupakan gejala paling umum pasien infeksi Virus Corona atau Covid-19.
Mengutip Business Insider, gejala pertama Virus Corona tidak pasti terlihat setelah seseorang terinfreksi.
Lauren Ancel Meyers seorang ahli epidemiologi di University of Texas di Austin menjelaskan, pasien tipikal mungkin terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.
Begitu gejala muncul, mereka bisa mirip dengan pneumonia.
Sementara itu, sebuah studi terhadap hampir 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan mengidentifikasi pola khas gejala yang terkait dengan COVID-19.
Sekitar 99% pasien mengalami suhu tinggi, sementara lebih dari setengahnya mengalami kelelahan dan batuk kering.
Sekitar sepertiga juga mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.
• Sejumlah Peserta Acara Seminar di Bogor Positif Virus Corona, Dinkes Mengaku Sulit Lacak Panitia
Berikut gejala umum yang berkembang di antara pasien tipikal dari hari ke hari yang dikutip dari Business Insider:
- Hari 1: Pasien demam.
Mungkin juga mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
- Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernafas.
Terutama jika mereka lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
- Hari 7: Ini adalah berapa lama, rata-rata, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.
- Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15 persen, menurut CDC China) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan memenuhi paru-paru.
ARDS sering kali berakibat fatal.
- Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.
Pasien-pasien ini mungkin memiliki lebih banyak sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.
Hanya sebagian kecil yang meninggal dunia.
- Hari 17: Rata-rata, orang yang sembuh dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2 1/2 minggu.
(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Tribunnews.com/Fajar)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Hidup Virus Corona (Covid-19), Dapat Bertahan di Cuaca Panas