Virus Corona

Bila Ruang Rumah Sakit Tidak Memadai, Yurianto: Pasien Positif Virus Corona Dirawat Satu Bangsal

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah dalam menangani Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan bahwa covid-19 kini mulai menjinak.

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Ahcmad Yurianto memberikan keterangan mengenai penanganan perawatan pasien positif terinfeksi Virus Corona.

Pemerintah berencana untuk mengadakan perubahan sistem dalam merawat pasien, apabila fasilitas ruang di rumah sakit sudah tidak memadai.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (18/3/2020), Yurianto mengatakan akan merawat pasien positif dalam satu bangsal.

Di ILC, Anies Singgung Tingkat Kematian akibat Virus Corona: Pertanyaannya Mau Dirawat di Mana?

"Dirawat dalam satu bangsal. Artinya, dalam satu bangsal itu isinya beberapa orang, tapi positif (Covid-19) semua."

"Jangan dimaknai bahwa itu ruang isolasi hanya satu ruangan yang biasa dilihat, tidak seperti itu," kata Yurianto saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).

Rencana tersebut hanya akan diterapkan bila rumah sakit (RS) yang menjadi tempat perawatan pasien positif sudah tidak memiliki cukup ruang lagi.

Yurianto mengatakan hal tersebut bisa diberlakukan di rumah sakit manapun.

"Pakai RS mana saja yang bisa dipakai. Wong Pertamina Jaya itu sudah berikan seluruh RS-nya untuk perawatan Covid-19," ujar Yurianto.

Sebelumnya Yurianto sempat menyampaikan perubahan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (16/3/2020).

Dalam konferensi pers tersebut, Yurianto menyampaikan mengenai perkembangan penanganan Virus Corona di Indonesia.

Mekanisme tersebut merujuk pada penanganan pasien positif Virus Corona di China.

Seorang Mahasiswa di Bogor Positif Virus Corona, Tertular dari sang Ayah

Kewalahan Hadapi Pandemi Virus Corona, Italia Tidak akan Rawat Intensif Pasien di Atas 80 Tahun

"Kalau kita lihat sekuel informasi di China itu, gymnastic hall diisi banyak pasien yang positif (Covid-19), semua berada di situ," terang Yurianto.

Namun isolasi massal ini akan dikecualikan bagi pasien penderita Covid-19 yang memerlukan penanganan khusus, atau memiliki beberapa penyakit penyerta (comorbid).

"Kita sudah katakan bahwa isolasi ini tak akan dilakukan dengan terminologi lama, di mana satu orang satu tempat, kecuali atas permintaan atau ada pasien kondisi fisiknya seperti itu," jelas Yurianto.

Cegah Virus Corona, Walkot Bekasi Rahmat Effendi Larang Warga Kabupaten Bekasi Berobat ke Wilayahnya

Sementara itu, dilansir Tribunnews.com, Rabu (18/3/2020), sehari berikutnya ,Yurianto mengabarkan perkembangan jumlah pasien positif Corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang.

Halaman
12