TRIBUNWOW.COM - Pasien penderita Covid-19 di Turin, Italia, tidak akan mendapat perawatan intensif bila berusia 80 tahun ke atas dan bila kondisinya terus memburuk.
Dewan Perlindungan Publik akan mengeluarkan protokol prioritas perawatan pasien, karena telah kewalahan oleh banyaknya jumlah pasien terinfeksi Virus Corona.
Protokol tersebut akan berlaku apabila penyebaran Virus Corona di daerah tersebut kian buruk, sehingga semakin banyak pasien yang membutuhkan perawatan.
• Surat Warga Italia terkait Virus Corona, Lakukan Pencegahan jika Tak Mau Menyesal: Kami Mengalaminya
Dilansir telegraph.co.uk, Rabu (18/3/2020), dalam protokol tersebut, ditentukan mengenai alasan pemberlakuan kriteria yang disebabkan karena kurangnya fasilitas kesehatan.
"Pertumbuhan epidemi saat ini menimbulkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan klinis pasien penderita Covid-19 dan ketersediaan sumber daya untuk perawatan intensif yang dapat dipenuhi," bunyi protokol tersebut.
"Bila kedaaan menjadi tidak memungkinkan untuk menyediakan layanan perawatan intensif bagi semua pasien, maka perlu diterapkan sejumlah kriteria untuk mendapatkan akses perawatan yang lebih intensif,ini tergantung pada ketersediaan sumber daya yang terbatas,"
Turin merupakan bagian dari wilayah Piedmont, yang bertetangga dengan wilayah Lombardy, yang memiliki banyak kasus penularan Virus Corona.
Luigi Icardi, Konselor Kesehatan di Piedmont, mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan adanya situasi yang mengharuskan protokol tersebut dilakukan.
"Saya tidak pernah ingin melihat situasi seperti itu. Ketika terjadi kelebihan kapasitas (pasien) di ruang perawatan, (protokol) itu akan menetapkan dan memberlakukan kode prioritas untuk mendapatkan perawatan intensif, yang diatur berdasarkan parameter tertentu seperti potensi kelangsungan hidup," jelas Icardi.
Dokumen tersebut telah selesai dan sedang menunggu persetujuan dari sejumlah komite terkait sebelum dikirimkan ke sejumlah rumah sakit.
• Cerita Dokter di Italia yang Harus Putuskan Tangani Pasien Corona atau Dibiarkan Tak Dirawat
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Rabu (18/3/2020), Gubernur Lombardy Attilio Fontana mengatakan situasi di daerah sekitar Milan makin memburuk.
"Kami hampir mencapai titik di mana kami tidak akan lagi dapat membantu orang yang sekarat karena kami akan kehabisan tempat di unit perawatan intensif," ujar Fontana.
"Kami membutuhkan mesin yang digunakan untuk ventilasi paru-paru, respirator buatan yang sayangnya tidak dapat kami temukan di sini," imbuhnya.
Dalam penanganan pasien saat ini, dokter-dokter di Italia telah memberlakukan prioritas perawatan pasien.
Aturan prioritas tersebut menetapkan pasien yang harapan hidupnya lebih tinggi akan dirawat lebih intensif dibandingkan pasien dengan harapan hidup rendah.