"Penimbunan tersebut akan mengacaukan distribusi masker di pasaran dan dampaknya harga masker jadi melambung tinggi," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangannya, Jumat (14/2/2020).
YLKI juga menerima banyak aduan konsumen terkait melambunganya harga masker di pasaran.
Oleh karena itu, mereka meminta pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas dugaan penimbunan masker di pihak distributor.
Sebab, mengambil keuntungan secara berlebihan dinilai sebagai tindaan tidak bermoral.
"Menurut UU tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat, tindakan exesive margin (mengambil keuntungan berlebihan) oleh pelaku usaha adalah hal yang dilarang. YLKI juga meminta pihak kepolisian mengusut terhadap adanya dugaan penimbunan masker oleh distributor tertentu demi mengeduk keuntungan yang tidak wajar tersebut," ujar Tulus.
• Ancaman Virus Baru setelah Corona, Lebih Mematikan Bisa Membunuh dalam 48 Jam, 100 Orang Jadi Korban
Polisi dan KPPU diminta usut tuntas
Tulus meminta kepolisian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengusut tuntas penyebab lonjakan harga masker di pasaran karena diduga adanya penimbunan.
"Saya kira bahwa polisi dan KPPU harus bertindak. Jadi jangan sampai ini (lonjakan harga masker) dibiarkan karena saya menduga ada spekulan-spekulan yang sengaja mendistorsi pasar, ya distributor lah terutama," kata Tulus.
Tulus menambahkan, pihaknya telah banyak menerima aduan konsumen terkait lonjakan harga masker serta kelangkaannya di pasaran.
"Ini kan distributor (bisa saja) sengaja menimbun atau memainkan sehingga seolah-olah di pasaran tidak ada barang, tidak ada stok sehingga harga naik, konsumen panik, dan kemudian dijadikan objek eksploitasi untuk menaikkan harga," ujar Tulus.
YLKI menyatakan bahwa kenaikan harga masker membuat konsumen menjadi panik. Padahal, stok masker dirasa masih cukup karena Indonesia belum terkonfirmasi positif Virus Corona.
"Harus Kementerian Perdagangan juga harus bertindak, Kementerian Perdagangan itu ngapain kerjanya? Harusnya dia menyelidiki kok ini terjadi lonjakan harga (masker)," tutupnya. (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Langkanya Masker Cegah Corona, Harga Meroket hingga Dugaan Penimbunan oleh Distributor"