"Pemerintahnya otoriter, Pak Harto bilang apa, kalau dia punya kekuasaan mau menata hukum gampang saja, kalau tidak mau menata hukum gampang juga gitu."
"Dulu Pak Harto berdehem saja seluruh rakyat Indonesia ini ikut berdehem," lanjutnya.
Namun hal tersebut sudah tidak mungkin dilakukan sebab kini Indonesia negara yang menganut sistem demokrasi, bukan otoriter.
"Sekarang ndak bisa begitu, berdehem di depan orang ditempeleng kalau forumnya endak tepat," kata Mahfud.
"Kalau semua ikut berdehem semua, nah sekarang pilihan kita mau membangun demokrasi apa tidak, ini persoalannya."
"Nah sekarang pilihan kita mau membangun demokrasi apa tidak, ini persoalannya," imbuhnya.
• Di ILC, Rizal Ramli Sindir Praktik Hadiah Jabatan, Puji Sistem Komunis China: Orang Dites Dulu
Ibarat Tikus Pasang Kalung di Leher Kucing
Hambatan Indonesia mencapai kemajuan demokrasi Indonesia menurut Mahfud adalah memperbaiki kualitas partai politik.
Namun hal tersebut sukar dilakukan karena tidak ada yang berani untuk mengendalikan kekuasaan partai politik.
• Cerita Arum, WNI dari Wuhan di Natuna Jelang Pemulangan Sabtu Besok: Ini Begitu Berkesan
Mahfud menggambarkan kondisi tersebut layaknya tikus yang ingin memasang sebuah kalung di leher kucing agar selalu tahu pergerakan kucing tersebut.
Permasalahannya adalah tidak ada satu pun tikus yang berani meletakkan kalung di leher kucing
"Kalau membangun demokrasi kuncinya memperbaiki partai politik," kata Mahfud.
"Tapi saat ditanya bagaimana cara memperbaikinya kok semuanya mengeluh gitu."
"Ya sama saja dengan cerita Konferensi Internasional tikus-tikus di Kairo itu kesimpulannya kucing harus dikasih kalung."
"Tapi ketika dikatakan gimana cara masang kalung kelentengan ke kucing ndak ada yang berani, sama juga kita juga seperti itu begitu Pak," ujar Mahfud MD.
• Bicara Keadilan, Sujiwo Tejo Soroti Arloji Erick Thohir di ILC: Jauh Banget, Gimana Persamaan Nasib?
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.30:
(TribunWow.com/Anung Malik)