TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia Rizal Ramli mengkritisi buruknya kualitas pejabat pemerintahan, yang kini mengisi posisi-posisi strategis.
Rizal Ramli mengatakan orang-orang yang berada di posisi strategis pemerintahan, tidak mampu menjalankan visi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan baik.
Alasannya adalah orang-orang tersebut menurut Rizal Ramli, dipilih karena tanda terima kasih telah membantu dalam masa kampanye, dan berkontribusi atas kemenangan politik pemimpinnya.
• Wejangan Anies Baswedan di ILC soal Masa Depan Negara: Saya Optimis Indonesia Selalu Mengecewakan
Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (11/2/2020), mulanya Rizal Ramli menjelaskan bahwa di negara kapitalis BUMN tidak memiliki tempat untuk berkembang.
Sedangkan di Indonesia, BUMN bisa tumbuh besar merupakan berkat jasa Bapak Proklamator Indonesia Ir. Soekarno.
"Di Indonesia, BUMN besar terima kasih sama Bung Karno yang melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan Belanda," kata Rizal Ramli.
Ekonom senior tersebut tak memungkiri kini banyak BUMN yang memiliki kualitas baik.
Namun BUMN yang berkualitas dibandingkan dengan yang bermasalah, masih lebih banyak yang bermasalah.
"Dalam praktiknya banyak juga yang bagus, yang hebat, sayangnya lebih banyak yang bermasalah," jelas Rizal Ramli.
Rizal Ramli setuju apabila akhlak berperan penting dalam kualitas pejabat pemerintah.
Tetapi akhlak tidak menjadi penentu mutlak kualitas kerja pejabat.
"Sebetulnya bisa diperbaiki, tentu akhlak, tapi saya setuju akhlak, cuma kalau akhlak enggak punya pengetahuan juga mohon maaf Pak Kyai (AA Gym)," katanya.
Ia kemudian membahas apa saja prestasi yang pernah diraihnya semasa memegang jabatan strategis dalam tubuh pemerintahan.
Prestasi tersebut di antaranya adalah menaikkan keuntungan Bulog, Semen Gresik dan BNI.
Rizal Ramli mengatakan mudah untuk meraih prestasi yang pernah ia capai.