"Nah untuk masalah wajar dan tidak wajar kita harus melihat langsung bagaimana pola lukanya."
"Ini kan kondisinya kalau saya tidak salah Almarhum sudah dilakukan pegalian jenazah, terus sudah dilakukan autopsi," ucap Mira.
Dengan autopsi maka lebam pada tubuh bisa diketahui apakah itu benar-benar lebam mayat atau karena kekerasan.
"Nah dari autopsi itu kita bisa menentukan, dengan pengambilan sample yang tepat kita bisa menentukan apakah betul ini hanya lebam mayat yang tadi saya katakan akibat suatu perubahan kematian atau memang lebam yang akibat lebam memar akibat kekerasan," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke 1-48:
Jawaban Polisi soal Kemungkinan Lina Keracunan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso sempat ditanya terkait kemungkinan keracunan Mantan istri komedian Sule, Lina Zubaedah.
Pertanyaan itu datang dari presenter Apa Kabar Indonesia Malam tvOne pada Jumat (10/1/2020).
"Pak apa sebenarnya fungsi dari tes racun atau toxicology terhadap jenazah, apakah ada kecurigaan bahwa faktor racun yang menjadi penyebab kematian?," tanya presenter.
• Mantan Asisten Benarkan Lina Lebih Cuek sejak Kenal Teddy, Ungkap Dilarang Ketemu Anak-anak Sule
Kombes Saptono menjelaskan bahwa jika ada seseorang melaporkan ada ketidakwajaran dalam suatu kematian, maka kemungkinan-kemungkinan banyak terjadi.
"Saya kira di dalam proses autopsi, ini kan tentu kemungkinan-kemungkinan terjadi ya karena yang dilaporkan oleh saudara Rizky, saudaranya menyampaikan ketidakwajaran."
"Nah ketidakwajaran ini tentunya banyak sebagai penyebab, sebagai kemungkinan dari kekerasan, kemungkinan faktor ya keracunan," jelas Kombes Saptono.
Banyak kemungkinan terjadi, termasuk keracunan.
"Kalau minum obat menjadi penyebab keracunan, nah ini yang perlu diteliti oleh dari forensik melalui laboratorium," lanjutnya.
Sementara itu, Ahli Forensik yang hadir di acara tersebut, dr. Mira Wiryaningsih, mengatakan bahwa mengautopsi jenazah yang sudah dikubur itu memerlukan ketelitian.