"Tetapi hasilnya tetap seperti ini. Artinya ada suatu unsur kesengajaan by design. Bisa dikatakan sebagai provokasi, bisa juga bagian dari psikologi negara besar yang tidak mau tunduk begitu saja kepada negara kekuatan menengah seperti Indonesia," katanya.
"Ini sesuatu yang cukup signifikan bagi Indonesia. Pertanyaan bagi kita, dari sini kita mau ke mana?" lanjut Aleksius.
Ia menjelaskan pengiriman pasukan ke wilayah Natuna merupakan upaya melindungi hak berdaulat.
"Tadi kita sudah kirim empat pesawat F-16 ke sana. Bagian dari jawaban kita untuk melindungi hak berdaulat, seperti dikatakan ini di ZEE," jelasnya.
Aleksius berpendapat China telah melanggar kesepakatan internasional yang telah dibahas dalam UNCLOS.
"Namanya juga eksklusif, berarti itu betul-betul hak kita. China tidak punya hak untuk itu sesuai apa yang dikatakan dalam UNCLOS. Artinya ini sesuatu yang signifikan bagi kita," kata Aleksius.
Ia mengatakan diplomasi sudah tidak cukup untuk menangani hubungan kedua negara.
"Bilateral ini kelihatannya sudah tidak cukup. Kita berkepentingan dengan Asia Tenggara yang tidak didikte oleh negara besar. ASEAN didirikan untuk itu," tegasnya.
Lihat videonya dari awal:
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)