Said Didu kemudian menjelaskan bagaimana proses kebocoran saham terjadi.
"Sehingga yang bisa terjadi adalah modusnya bisa terjadi, suruh teman membeli saham itu, saham tertentu," paparnya.
"Kemudian broker yang digunakan Jiwasraya ini membeli saham tersebut di harga yang di atas, sehingga untungnya setelah itu diterima oleh teman yang disuruh beli," lanjut Said Didu.
Hampir sama seperti saham, Said Didu menjelaskan bagaimana Jiwasraya melakukan pembelian terhadap properti-properti yang tidak laku.
"Setelah itu bisa bagi hasil, begitu juga kejadiannya dengan properti," ujar Said Didu.
"Dicek properti apa saja yang dibeli, karena properti 2018 memang sudah mulai menurun."
"Siapa tahu yang dibeli adalah properti-properti tidak laku, sehingga pada saat mau dijual sudah sangat murah," tambahnya.
Said Didu mengatakan mudah untuk menangkap pelaku penyelewengan dana di Jiwasraya.
Ia berharap DPR dapat membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki siapa saja pihak yang membeli saham dan properti siapa saja yang dibeli oleh Jiwasraya.
"Jadi saya berharap, pihak DPR kalau mau membentuk Pansus enggak susah-susah, periksa siapa saja yang beli saham," kata Said Didu.
"Properti yang dibeli Jiwasraya itu properti siapa yang dibeli," tandasnya.
• Jiwasraya Mendadak Rugi Besar, Ferdinand Pertanyakan Keberadaan OJK, Kementerian BUMN, dan Kemenkeu
Simak videonya pada menit ke: 11.15: