Terkini Nasional

Akui Tak Setuju dengan Pengadaan UN, Sophia Latjuba: Bentuk Kemalasan Pemerintah

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sophia Latjuba dalam acara Mata Najwa, Rabu (18/12/2019) turut mengomentari Ujian Nasional.

"Saya sepakat dengan menteri (Nadiem Makarim) (konten) tidak hanya hafalan tapi juga penalaran, kan bisa saja," ujar Sudewo.

Lihat video selengkapnya mulai menit ke 0.54:

Nadiem Makarim Jelaskan Format Pengganti Ujian Nasional (UN) hingga Perubahan Sistem Zonasi

Dukung Nadiem Makarim, Komisioner KPAI Retno Listyarti: Sudah Dimulai Sejak Era Pak Anies Baswedan

Tanggapan Jusuf Kalla Tentang UN

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla turut menanggapi  satu di antara empat program yang dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim yaitu penggantian sistem UN.

Namun, tidak menjawab spesifik saat ditanya soal rencana penghapusan ujian nasional (UN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (12/12/2019), meski demikian, Kalla hanya berpesan agar kebijakan jangan sampai melemahkan kemampuan siswa.

"Nanti kita bicarakan itu. Ya, jangan menciptakan generasi muda yang lembek, agar semua belajar, dan pentinglah itu, nanti kita bicarakan," kata Kalla saat ditemui seusai mengikuti pengukuhan Guru Besar Haedar Natsir di Sportorium UMY, Kabupaten Bantul, Kamis (12/12/2019).

Jusuf Kalla juga enggan menjelaskan maksud kata-katanya itu saat ditanya lebih lanjut.

Penggantian Sistem UN

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhirnya resmi menetapkan Ujian Nasional (UN) pada 2020 menjadi yang terakhir dilaksanakan.

Hal ini diungkapkan langsung olehnya saat memaparkan program "Merdeka Belajar" di depan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

"Pada 2020 UN akan dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. Tapi, itu adalah UN terakhir (untuk metode) yang seperti sekarang dilaksanakan," ujar Nadiem Makarim seperti dikutip dari Kompas.com.

Nadiem juga memastikan kepada para orangtua untuk tetap mempersiapkan anaknya mengikuti UN tahun depan

"Silakan ya untuk bapak, ibu yang sudah investasi banyak buat anak-anaknya agar belajar untuk dapat angka terbaik di UN," kata Nadiem Makarim.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun akan menyiapkan program pengganti UN sebagai syarat kelulusan.

"Diganti menjadi assessment atau penilaian kompetensi minimum dan survei karakter. Nanti akan saya jelaskan, " tuturnya.

Ada sejumlah alasan yang yang membuat Nadiem memutuskan untuk menghapus UN.

Pertama, berdasarkan survei dan diskusi bersama para orangtua, siswa, guru, dan kepala sekolah, materi UN dinilai terlalu berat.

Alasan kedua adalah UN dapat menjadi beban yang mengakibatkan stres bagi para siswa dan juga pihak di sekitarnya seperti guru dan orangtua.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Fransisca Mawaski)