Terkini Nasional

KPK Siap Bantu Kemenkeu Usut Dugaan Korupsi Jiwasraya yang Menyebabkan Kerugian hingga Rp 49,6 T

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KPK menyatakan dukungan terhadap penyelidikan terhadap perusahaan BUMN Jiwasraya

"Mau ketemu staf menteri juga tidak ada yang bisa,” ujar salah satu nasabah Jiwasraya Haresh Nandwani di Kementerian BUMN, Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Bahas Skandal Garuda, Andre Rosiade Beberkan Kasus Uang Nasabah Jiwasraya: Ada 470 Warga Korea

Haresh berharap pihak dari Kementerian BUMN mau menemui dirinya dan nasabah lainnya yang merasa dirugikan oleh Jiwasraya.

Hal ini dikarenakan selama ini masalah klaim Jiwasraya tak kunjung dapat diselesaikan.

“Kita harapkan BUMN ada kejelasan. Jangan didiemin aja seperti autopilot. Ini kan milik negara, jangan dibiarkan bangkrut begini, musti tanggung jawab dong,” kata Haresh.

Sementara itu, menurut nasabah Jiwasraya lainnya, Lee mengatakan akan terus berjuang untuk mendapatkan haknya.

Dia mengaku akan kembali datang ke Kementerian BUMN.

“Kami akan terus berjuang, sampai ada kejelasan masalah ini,” kata Lee.

Lee mengaku bukan kali ini saja datang ke Kementerian BUMN.

Dia pernah mencoba melakukan audiensi dengan pihak Kementerian BUMN di era Rini Soemarno.
Namun, saat itu tak ada pula pihak Kementerian BUMN yang bersedia menemui dirinya dan nasabah Jiwasraya lainnya.

“Ini yang kedua kali (datang ke Kementerian BUMN). Waktu itu kita pernah sekali tidak diterima, kita kunjungan, dan tidak diterima juga waktu jaman Ibu Rini,” ucap dia.

Lihat video selengkapnya:

 

Jokowi: Persoalan Jiwasraya Sudah Lama Sekali, 10 Tahun yang Lalu

Tak Dapat Membayar pada Desember ini

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko memastikan pihaknya tak dapat melunasi pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun pada Desember 2019.

Ia juga menyampaikan permohonan maafnya terkait hal tersebut pada nasabah Jiwasraya.

"Tentu tidak bisa karena sumbernya dari corporate action. Saya tidak bisa memastikan."

Halaman
123