Fadli Zon kemudian menjelaskan banyak keganjilan yang ditemukan saat Habib Rizieq berusaha untuk kembali ke Indonesia.
Padahal pihak dari Habib Rizieq sendiri sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah yang ada.
"Kemudian berusaha berkali-kali juga demikian diusahakan, jadi sebelumnya tidak overstay, kemudian dikatakan overstay," ujar Fadli Zon.
"Lalu pada bulan Maret juga Habib Rizieq menyampaikan kepada saya, bukti-bukti bahwa sudah tidak ada lagi masalah, jadi tinggal persoalan pencekalan," tambahnya.
Fadli Zon mengatakan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Habib Rizieq memang dicegah untuk pulang ke Indonesia.
"Yang itu pencekalannya tidak jelas dari mana, itu bulan Maret 2019, dokumen-dokumennya juga ada, saya melihat sendiri walaupun dalam bahasa Arab," jelas Fadli Zon.
"Tapi dikatakan tidak ada overstay, tidak ada lagi masalah lain, tidak ada lagi denda di dalam dokumen tersebut," imbuhnya.
Fadli Zon menduga ada suatu oknum yang cukup kuat untuk mempengaruhi Arab Saudi agar mencegah Habib Rizieq kembali ke Indonesia.
"Jadi memang kelihatannya ada yang ganjil di sini, ada invisible hand, saya katakan ini ada tangan-tangan yang tidak terlihat, yang membuat Habib Rizieq tidak bisa pulang," ujar Fadli Zon.
"Karena menurut saya agak aneh, Arab Saudi tidak mempunyai kepentingan bahwa Habib Rizieq itu bisa keluar dari sana," imbuhnya.
• Bahas Kepulangan Rizieq Shihab, Ali Ngabalin Singgung Hinaan Pemimpin FPI: Pemerintah Bukan Malaikat
Video dapat dilihat di menit 2.40:
Jubir FPI Sebut Ada Campur Tangan Intelijen Arab Saudi
Juru Bicara FPI Munarman menjelaskan alasan Habib Rizieq Shihab tidak bisa pulang ke Indonesia bukan karena masalah imigrasi dan hukum.
Munarman mengatakan alasan Habib Rizieq tidak bisa pulang karena adanya permintaan khusus dari Intelijen Kerajaan Arab Saudi.
Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Selasa (12/11/2019), mulanya Munarman membenarkan pernyataan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Ronny Sompie.