Kabar Ibu Kota

Tanggapi Anies yang Disebut Ingkar Janji karena Gusur Warga Sunter, Politisi PDIP: Cepat atau Lambat

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR fraksi PDIP, Johny Simanjuntak turut berkomentar masalah penggusuran saat hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Selasa (19/11/2019).

"Seperti yang dikatakan di awal tadi, cepat atau lambat Pak Gubernur akan menghadapi masalah-masalah seperti ini," ucap Johny.

"Karena Jakarta biar bagaimanapun tidak bisa terlepas dalam soal penataaan, persoalan banjir, kemacetan itu kan persoalan yang belum berkesudahan," tambah Johny.

Lihat videonya mulai menit ke-7:50:

 

Lem Aibon Rp 82 Miliar jadi Momentum Bandingkan Ahok dan Anies, Qadari Ingatkan agar Anies Hati-hati

Sementara itu dikutip dari Kompas TV, warga korban penggusuran masih tetap bertahan di lokasi penggusuran.

Mereka memilih untuk tetap tinggal lantaran belum ada alternatif tempat tinggal yang ditawarkan oleh pemerintah sesuai kebutuhan.

Seorang ibu bernama Tia mengungkapkan, kini warga tengah meratapi nasibnya.

Mereka tetap bertahan di lokasi penggusuran dengan tempat tidur seadanya.

"Kegiatannya gimana mbak udah enggak ada tempat, meratapi nasib. Tempat udah dibongkar kayak begini gitu, ya tidur seadanya berdiriin tenda gubuk kayak gini gitu," ungkap Tia.

Sedangkan, anak-anak sekarang terpaksa tidak masuk sekolah lantaran peralatan sekolahnya hilang semenjak penggusuran terjadi mulai Kamis (14/11/2019).

"Ya anak-anak semenjak dibongkar enggak sekolah, enggak masuk, mau kemana sepatunya di mana, seragamnya di mana jadi enggak sekolah, nggak ada seragam nggak ada apa, nggak ketemu soalnya kan mendadak enggak bisa beres-beres," jelas Tia.

Akibatnya, Tia meminta agar Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta untuk memperhatikan nasib warga Sunter.

"Minta tolong ke Bapak Presiden terutama ke Bapak Jokowi terutama tengoklah rakyat kecilnya, sekecil apapun tetap rakyatnya."

"Yang kedua Bapak Gubernur, bapak Anies mohon-mohon rakyat kecilnya di Podomoro di Jalan Agung Perkasa 8 dibongkar, digusur tanpa sepengatahuan apapun," terang Tia.

Gara-gara Ungkap Kelemahan Ahok hingga Bandingkan dengan Anies, Politisi PKS Debat Keras dengan PDIP

Saat disinggung pemerintah sebenarnya sudah menawarkan tinggal di rusun, Tia mengaku warga enggak meninggalkan tempat tinggal mereka.

Bagaimanapun mereka sudah tinggal di sana berpuluh-puluh tahun.

"Ya tanggapannya warga tetap di tempat ini karena sudah berpuluh-puluh tahun di sini. Kalau pengennya di sini melulu," kata dia.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)