TRIBUNWOW.COM - Janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini diungkit oleh Warga Jalan Sunter Agung Perkasa, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hal itu terkait dengan penggusuran daerah Sunter oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Warga Sunter kecewa dengan Anies Baswedan yang dianggap ingkar janji untuk tidak menggusur daerah tempat tinggal mereka.
• Tak Mau Jawab soal Penggusuran di Sunter, Anies Baswedan: Tanya ke Wali Kota Jakarta Utara Saja
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD fraksi PDIP, Johny Simanjuntak turut berkomentar saat hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Selasa (19/11/2019).
Johny Simanjuntak membenarkan warga bahwa Anies Baswedan telah ingkar janji.
"Ya justru sampai di sini benar sekali, apa yang dikatakan oleh warga," ungkap Johny dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne.
Menurutnya, janji yang dilanggar oleh Anies Baswedan masih merupakan masalah kecil.
Johny tidak membantah bahwa nantinya akan ada banyak janji dari Anies Baswedan yang lain yang bisa dilanggar.
"Pak Gubernur ini ya, masih kecil ini banyak hal yang Beliau janjikan nanti yang kemungkinan besar memang agak sulit untuk dia tidak langgar," ungkapnya.
Apalagi, janji-janji Anies diucapkan saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Biasanya janji-janji pejabat akan banyak terlontar ketika masih kampanye demi meraup suara.
"Karena memang janji kemarin itu lebih dalam semangat populisme dan ya semangat dalam secara elektoral dia nanti akan semakin terpilih," lanjutnya.
"Padahal program-program itu sangat tidak visible (terlihat)," imbuh Johny.
Johny mengatakan kembali bahwa nantinya Anies akan lagi melanggar janjinya.
Pasalnya, merawat Jakarta dengan segala permasalahannya bukan sesuatu yang mudah.
"Seperti yang dikatakan di awal tadi, cepat atau lambat Pak Gubernur akan menghadapi masalah-masalah seperti ini," ucap Johny.
"Karena Jakarta biar bagaimanapun tidak bisa terlepas dalam soal penataaan, persoalan banjir, kemacetan itu kan persoalan yang belum berkesudahan," tambah Johny.
Lihat videonya mulai menit ke-7:50:
• Lem Aibon Rp 82 Miliar jadi Momentum Bandingkan Ahok dan Anies, Qadari Ingatkan agar Anies Hati-hati
Sementara itu dikutip dari Kompas TV, warga korban penggusuran masih tetap bertahan di lokasi penggusuran.
Mereka memilih untuk tetap tinggal lantaran belum ada alternatif tempat tinggal yang ditawarkan oleh pemerintah sesuai kebutuhan.
Seorang ibu bernama Tia mengungkapkan, kini warga tengah meratapi nasibnya.
Mereka tetap bertahan di lokasi penggusuran dengan tempat tidur seadanya.
"Kegiatannya gimana mbak udah enggak ada tempat, meratapi nasib. Tempat udah dibongkar kayak begini gitu, ya tidur seadanya berdiriin tenda gubuk kayak gini gitu," ungkap Tia.
Sedangkan, anak-anak sekarang terpaksa tidak masuk sekolah lantaran peralatan sekolahnya hilang semenjak penggusuran terjadi mulai Kamis (14/11/2019).
"Ya anak-anak semenjak dibongkar enggak sekolah, enggak masuk, mau kemana sepatunya di mana, seragamnya di mana jadi enggak sekolah, nggak ada seragam nggak ada apa, nggak ketemu soalnya kan mendadak enggak bisa beres-beres," jelas Tia.
Akibatnya, Tia meminta agar Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta untuk memperhatikan nasib warga Sunter.
"Minta tolong ke Bapak Presiden terutama ke Bapak Jokowi terutama tengoklah rakyat kecilnya, sekecil apapun tetap rakyatnya."
"Yang kedua Bapak Gubernur, bapak Anies mohon-mohon rakyat kecilnya di Podomoro di Jalan Agung Perkasa 8 dibongkar, digusur tanpa sepengatahuan apapun," terang Tia.
• Gara-gara Ungkap Kelemahan Ahok hingga Bandingkan dengan Anies, Politisi PKS Debat Keras dengan PDIP
Saat disinggung pemerintah sebenarnya sudah menawarkan tinggal di rusun, Tia mengaku warga enggak meninggalkan tempat tinggal mereka.
Bagaimanapun mereka sudah tinggal di sana berpuluh-puluh tahun.
"Ya tanggapannya warga tetap di tempat ini karena sudah berpuluh-puluh tahun di sini. Kalau pengennya di sini melulu," kata dia.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)