"Kalau itu yang dia lakukan, polisi tahu bahwa ada delik yang bisa menjerat orang yang berbuat begitu," kata Novel Baswedan.
Novel Baswedan mengatakan hal tersebut dapat menjadi contoh yang buruk bagi masyarakat.
Adanya pelaporan seperti yang Dewi Tanjung lakukan, dikhawatirkannya akan menjadi inspirasi bagi orang-orang tak bertanggung jawab yang melakukan laporan untuk mempermainkan polisi.
"Dan itu enggak boleh, jadi pembelajaran yang buruk sekali di publik," kata Novel Baswedan.
"Dan saya khawatir orang-orang yang pola-pola beigini ini, bisa ditiru oleh orang lain di waktu kemudian hari," tambahnya.
Video dapat dilihat mulai menit 0.18
Politisi PDIP Dewi Tanjung memberikan pernyataan yang kontroversial soal kasus penyerangan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Dilansir TribunWow.com dari video kanal Youtube Dewi Tanjung, Rabu (7/11/2019), Dewi menuding kasus penyerangan yang diterima oleh Novel Baswedan hanyalah sandiwara semata.
Wanita yang pernah menjadi artis sinetron tersebut juga mempertanyakan apakah Novel Baswedan betul-betul disiram air keras atau tidak.
Ia menuding Novel Baswedan menyelewengkan penggunaan anggaran negara yang diberikan kepadanya untuk berobat senilai Rp 3,5 miliar.
Dewi mulanya menceritakan bagaimana dirinya datang ke Polda Metro Jaya untuk melaporkan Novel Baswedan.
"Hari ini Nyai datang ke Polda Metro Jaya melaporkan Novel Baswedan," kata dia.
"Jadi Nyai tadi datang ke Polda Metro Jaya melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan," tambahnya.
Pelaporan yang dilakukan oleh Dewi terkait dugaan rekayasa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.