Sehingga kejadian ambruknya atap sekolah tidak terulang kembali.
Seusai kunjungan dari Pasuruan, Nadiem Makarim akan kembali ke Jakarta dan menggelar rapat terkait penanganan kasus ini.
Kepolisian Resor Pasuruan Kota pun sudah memulai penyelidikan terkait kejadian ini.
Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota AKP Endy Purwanto menuturkan, pihaknya sudah memeriksa pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan gedung tersebut.
"Terkait dengan saksi, kita sudah memeriksa empat orang, terdiri dari pihak kontraktor, pihak panitia
pembangunan rehab, kemudian pihak rumah sakit untuk memastikan siapa-siapa saja yang menjadi korban," jelasnya.
Saat ditanyai mengenai kemungkinan tersangka yang ditetapkan, Endy juga menyampaikan polisi tidak mau berandai-andai.
Sementara itu, pihak Pemkot Pasuruan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Bahrul Ulum menyampaikan Nadiem meminta semua pihak bersama melakukan pengawasan dan juga memperketat proses audit.
• Khawatir Bangunan Atap Sekolah Roboh, Siswa SD: Kalau Hujan Kami Lari, Takut jika Kelas Ambruk
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan SDN Gentong di Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Nahasnya, atap tersebut ambruk saat proses belajar mengajar sedang dilaksanakan.
Ada empat kelas yang terimbas ambruknya atap ini.
Kelas-kelas tersebut adalah kelas II A, II B, V A, V B.
Akibat kejadian robohnya atap, dua orang tewas dan belasan lainnya terluka.
Korban tewas merupakan seorang guru bernama Savina Arsy dan seorang siswa perempuan bernama Irza Almira.
Mereka tewas akibat tertimpa material atap bangunan.
Pada saat kejadian, para siswa kelas V A dan V B sedang melakukan kegiatan pelajaran olahraga.