Namun, di kelas V A terdapat seorang murid yang sakit dan seorang guru.
Seorang saksi mata, Akhmad Ikhsan mengatakan kejadian ini terjadi pada sekitar pukul 08.15 WIB.
"Tanpa ada angin dan hujan, brak!, mendadak atap ambruk dan langsung menimpa guru serta siswanya," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribunnews, Selasa (5/11/2019).
Melihat hal tersebut ia lantas segera masuk ke dalam untuk menolong para siswa.
Guru-guru yang tidak berada dalam kelas pun ikut menolong dan menenangkan siswa.
Akhmad juga mengatakan, sesaat setelah kejadian puluhan siswa berhamburan keluar dan menangis.
Setelah menolong para siswa, Akhmad mengatakan dirinya merasa masih ada korban yang tertimbun reruntuhan atap tersebut.
Ia kemudian masuk ke ruang kelas dan mencari korban.
Benar saja, samar-samar ia melihat baju yang mirip dengan seragam guru sekolah tersebut di antara reruntuhan material.
Langsung saja ia membersihkan material tersebut dan mendapati seorang guru yang menjadi korban.
Akhmad mengatakan guru tersebut tampak lemas dan tidak berdaya.
Ia juga tak melihat darah yang keluar dari tubuh guru tersebut, akan tetapi guru itu tak memberikan respons berarti.
"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespons sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil ambulans," jelasnya.
Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil ambulans dan menuju RS Meidika.
Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.
"Sempat menggunakan alat pompa jantung, tapi nyawanya sudah tidak bernyawa. Ia dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 1.04
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)