Sebagai staf presiden, Ali Ngabali menegaskan bahwa pemerintah ankan menindak tegas terhadap para pelaku penyerangan.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia dengan pasti menolak tindak kekerasan yang dikakukan pelaku.
"Karena itu negara tidak pernah ragu, negara tidak pernah pernah bimbang, pemerintah tidak akan pernah kalah insyaalah," ujar Ali Ngabalin.
• Dosen Untidar Magelang Diduga Nyinyiri Penusukan Wiranto, Kemenpan RB dan BKN Sampai Kirim Surat
Lihat video pada menit ke-1:16:
Sebelumnya Wiranto mendapat serangan saat melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banteng pada Kamis (10/10/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (15/10/2019), Wiranto diserang saat berada di Alun-alun Menes, Pandeglang usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.
Dari penyerangan itu polisi mengamankan dua pelaku yang merupakan pasangan suami istri.
Pelaku tersebut berinisial SA dan FA yang diduga telah terpapar pemikiran radikalisme.
Bahkan meraka disebut sebagai telibat dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Pasca penyerangan itu, Wiranto langsung mendapat perawatan intensif.
• Istri Diduga Nyinyiri Wiranto, TNI Kodim Wonosobo Terancam Penjara hingga Dandim Minta Maaf
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (15/10/2019), menurut Politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kondisi Wiranto masih dalam pengawasan yang ketat.
AHY datang menjenguk Wiranto bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
AHY menyebut bahwa Wiranto masih berada di ruang perawatan intensif.
"Sore hari ini saya bersama bapak SBY dan mas Ibas, kami bertiga menjenguk bapak Wiranto yang sampai dengan hari ini masih berada di ruang CICU," kata AHY, seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (14/10/2019).
AHY juga mengaku sempat berkomunikasi dengan Wiranto.
Ia juga menyebut bahwa Wiranto masih dalam tahap pemulihan.
(TribunWow.com/Ami)