Kapolda Sultra, Brigjen Merdisyam menyebut Tito Karnavian sudah membentuk tim investigasi dengan melibatkan sejumlah petinggi Polri.
Merdisyam membeberkan tim investigasi itu dipimpin oleh Itwasum Polri dengan melibatkan Kabareskrim, Kabaintelkam, serta Bid Porpam yang juga melibatkan seluruh elemen terkait.
Penyelidikan itu dilakukan di antaranya dengan investigasi secara internal terhadap para personel.
• Sebut Tidak Ada yang Menunggangi, Mahasiswa Rencanakan Aksi Demo Jelang Pelantikan Presiden
Hal tersebut untuk mendeteksi adanya kesalahan prosedur yang dilakukan aparat saat mengamankan demo.
"Artinya, ada Investigasi secara internal yang menangani masalah prosedur yang dilakukan apakah sudah benar atau tidak,” ujar Merdisyam, Rabu (2/10/2019).
Proses investigasi kasus kematian dua mahasiswa itu juga diawasi oleh pengawas internal Polri.
Mereka juga didampingi oleh pengawas eksternal seperti Ombudsman RI dan sejumlah unsur masyarakat.
Merdisyam menyebut Polda Sultra termasuk bagian dari objek terperiksa dan seluruh wewenang penanganan kasus ini ada di tangan Mabes Polri.
"Jadi kapasitas saya sebagai Kapolda Sultra bagian dari obyek yang terpisah terkait dari masalah ini," ungkap Merdisyam.
Dalam proses penyelidikan, tim investigasi sejauh ini sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi unjuk rasa.
Dari sana, tim menemukan tiga selongsong peluru dan dua proyektil yang kemudian diuji balistik.
“Unsur pembuktian dengan uji balistik, untuk selanjutnya masih dalam proses dan tentunya kita tunggu saja hasilnya," kata Merdisyam.
"Teknisnya bisa langsung ke tim investigasi, saya Kapolda tentunya membantu prosesnya," imbuhnya.
• 380 Orang Ditetapkan Tersangka Aksi Demo 24-30 September, Dua di Antaranya Mahasiswa
Diberitakan sebelumnya, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto sempat terjun langsung ke Kendari pada Jumat (27/9/2019) sore.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal menyebut Tito Karnavian sudah mengirim tim Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum).