Hukuman Kebiri Pedofil

Kisah Mereka yang Pernah Dihukum Kebiri, Psikolog Ungkap Efek Pelaku seusai Bebas: Ada Kebencian

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suntikan.

TRIBUNWOW.COM - Hukuman kebiri kimia tengah santer dibicarakan seusai Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto memvonis pelaku pemerkosaan yaitu Muh Aris (20) untuk dihukum kebiri.

Aris, seorang tukang las asal Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, disebutkan telah melakukan pencabulan pada 9 balita.

Ia melakukan aksinya sejak tahun 2015 dan baru diringkus polisi pada 26 Oktober 2018.

Sedangkan hukuman kebiri untuk pelaku pedofil ini pertama kalinya di Indonesia.

Menelisik hukuman kebiri di luar negeri, ternyata hukuman serupa juga pernah dilakukan di Inggris dan Kazakhstan.

Ternyata Ini Alasan Natalius Pigai Tentang Keras Hukuman Kebiri, di ILC: Dengar Dulu, Kami Sampaikan

Alan Mathison Turing

Yakni Alan Mathison Turing, seorang ilmuan matematika yang dihukum kebiri lantaran memiliki hubungan dengan pria dari Manchester, ditahun 1960, dikutip TribunWow.com dari britannica.com.

Saat itu, homoseksual di Inggris disebut pelanggaran.

Sehingga Turing diberi hukuman kebiri kimia dan selama 12 bulan terapi atau penjara.

Setelah ia dibebaskan, dengan catatan kriminal, dia tidak akan pernah lagi dapat bekerja untuk Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), pusat pemecah kode pemerintah pasca perang Inggris.

Turing pun melanjutkan sisa kariernya yang singkat di Manchester.

Di ILC, KPPPA Jelaskan Awal Munculnya Hukuman Kebiri, Sebut Banyak Kasus Serius yang Terjadi

Hingga tak sampai dua tahun semenjak bebas dari penjara, Turing ditemukan tewas di tempat tidurnya dengan diagnosa racun sianida.

Vonis resmi adalah bunuh diri, tetapi tidak ada motif yang ditetapkan pada pemeriksaan tahun 1954.

Kematiannya sering dikaitkan dengan hukuman kebiri kimia yang diterimanya.

Namun dia meninggal lebih dari setahun setelah dosis hormon berakhir.

Dan tidak ada bukti sama sekali yang menunjukkan bahwa Turing bunuh diri karena hasrat atau pikirannya terganggu.

Sehingga diagnosa Turing stres atau depresi karena hukuman kebiri kimia dibantah.

Berikan Vonis Hukuman Kebiri, PN Mojokerto Dapat Apresiasi dari Instansi Perlindungan Anak KPPPA

Pada awal abad ke 21 penuntutan Turing karena gay menjadi ramai dibahas.

Hingga tahun 2009 Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, berbicara atas nama pemerintah Inggris, secara terbuka meminta maaf atas hukuman kebiri kimia kepada Turing.

Empat tahun kemudian Ratu Elizabeth II memberikan Turing pengampunan kerajaan.

Pelaku di Kazakhstan

Yerkinbek Alimbekov (41), dihukum oleh pengadilan di Shymkent, Kazakhstan karena berusaha memperkosa anak-anak berusia sembilan dan 12 tahun, dikutip TribunWow.com dari thesun.co.uk, Selasa (30/7/2019).

Ia lalu dikurung selama 15 tahun di sebuah penjara yang terkenal dengan rezim ketatnya.

Yerkinbek Alimbekov saat melakukan kejahatan memancing korban dengan menunjukkan anak anjing dan membawanya ke halaman.

Di situ ia melakukan kejahatan seksualnya.

Pelaku Pemerkosa Anak di Bawah Umur Divonis Kebiri Kimia, Delapan Korban Menolak Jadi Saksi

Ilustrasi suntikan. ((DAILYMAIL))

Saat berusaha memperkosa korban, seorang mahasiswi mendengar dan memanggil polisi.

Yerkinbek Alimbekov dihukum suntik kebiri, dengan memasukkan cairan Cyproterone, anti-androgen steroid yang dikembangkan untuk melawan kanker, untuk digunakan untuk pengebirian kimia pedofil.

Ahli Urologi Dr Mirzakhmet Zhanadilov mengatakan obat tersebut menyebabkan penurunan libido.

Namun, ia memperingatkan bahwa itu tidak akan menghasilkan efek yang sama pada mereka yang disuntik.

Aktivis Papua Sebut Media Dikebiri saat Bahas Vonis Kebiri Pemerkosa, Lihat Reaksi Karni Ilyas

Ia menjelaskan bahwa mungkin untuk orang lain tidak memberikan pengaruh.

“Bagi mereka, kita tidak hanya menggunakan obat tetapi juga mengontrol testosteron," paparnya.

Tetapi psikolog Gulnara Aytnzhanova memperingatkan pengebirian bahan kimia akan menyebabkan pedofil mengeluarkan kemarahan mereka menggunakan kekerasan.

"Akan ada kebencian, kebencian terhadap masyarakat, kebencian (terhadap) orang lain," ujar Gulnara Aytnzhanova.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY