TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung menuturkan alasan ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan selalu berubah-ubah dan tidak jelas.
Dilansir TribunWow.com, hal ini diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk 'Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?', Selasa (20/8/2019).
Disebutkan oleh Rocky Gerung, hingga saat ini tidak jelas alasan pindah ibu kota dari Jakarta.
"Sampai sekarang kita enggak tahu alasan pindah dari dan alasan masuk ke. Pindah dari Jakarta alasannya apa, masuk ke Kalimantan alasannya apa," ujar Rocky Gerung.
Ia pun menuturkan ada bermacam-macam alasan.
Yang disinggungnya pertama, mengenai alasan letak geografis Kalimantan yang berada di tengah Indonesia.
"Bukan enggak ada alasan, karena keterangannya bermacam-macam, ketua Bapennas bilang 'ya ini kita harus pindah, karena presiden mengatakan Kalimantan jadi ibu kota karena persis di tengah Indonesia itu'."
• Fahri Hamzah Sebut Jokowi 5 Tahun Terjebak Kurungan Feodalisme: Menurut Saya Dia Menikmati, Dijebak
"Jadi alasan geografi, kita bisa bikin jangkar dan putar di situ."
"Lalu orang bertanya, lho di jaman ini apa pentingnya posisi geografi dari satu tempat strategis," kata Rocky Gerung.
"Anda berada di Kalimantan yang persis koordinatnya, tapi anda mesti layani orang diujung Papua yang WA (WhatsApp) Anda itu," tambanya.
"Yang mana yang jadi center. Jadi kekacauan tentang ide. Ide awal pindah karena center."
Rocky Gerung kemudian menuturkan sejumlah pernyataan lain terkait alasan ibu kota dipindahkan.
"Saya baca lagi, mengapa mesti pindah? 'Karena Jakarta dibuat oleh kolonial, kita mesti bikin kota, berdasarkan asitektur kita'. Jadi tidak jelas lagi, historis kah? Geografi kah?"
"Dari alasan itu, orang pesimis kan. Nah kalau kita tidak menemukan asalsan otentik dari pindahnya ibu kota. Ada alasan lain, bukan ibu kota pindah, tapi pusat pemerintahan. Itu juga blur, apa yang dimaksud," sebut Rocky Gerung.
Dirinya pun menegaskan bahwa pusat pemerintahan ada di kepala bukan di istana.