“Termasuk menjawab tentang kerugian yang dihadapi konsumen. Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus menjelaskan bagaimana antisipasi apabila hal ini masih terjadi. Supaya ada ketenangan bagi masyarakat, dan konsumen,” ujarnya.
Fahri Hamzah juga mengimbau PLN untuk lebih teliti lagi terhadap kinerja mereka agar bisa segera memperbaiki akar permasalahan.
“Pada saat seperti ini diperlukan satu keberanian untuk korektif kalau desain kelistrikan kita ada masalah. Ini saatnya untuk kita memperbaikinya," kata Fahri Hamzah.
Ke depannya, Fahri Hamzah menyarankan PLN untuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga kebencanaan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Koordinasi itu dimaksudkan agar bisa mengetahui apakah peristiwa padamnya aliran listrik berkaitan dengan bencana alam atau tidak.
"Itu dulu yang harus ditegaskan. Sebab, apabila memang itu hubungannya dengan bencana alam, ada unsur yang memang tidak bisa direncanakan," ucapnya.
• Listrik Padam, Kementerian ESDM: PLN Siapkan Kompensasi untuk Pelanggan hingga Rp 1 Triliun
Tanggapan Tokoh Lain
Selain Fadli Zon dan Fahri Hamzah, politisi lainnya juga turut berkomentar, mulai dari pengamat politik Rocky Gerung hingga Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Rocky Gerung melalui akun Twitter @rockygerung, Minggu (4/8/2019) bertanya mengapa istana semakin gelap.
"Dear PLN, mengapa istana makin gelap?" tulis Rocky Gerung.
Rocky Gerung tidak memberikan keterangan 'istana' mana yang ia maksud.
• Soal Heboh Mati Lampu, Ombudsman Alvin Lie Jelaskan Kompensasi yang Harus Diperoleh Warga
• Cerita Menteri Ekonomi Korsel yang Pernah Mundur karena Listrik Padam Selama 1 Jam
Kemudian, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni berkomentar melalui akun @AntoniRaja, Minggu (4/8/2019).
Raja Juli Antoni menyebut Kota Brisbane di Australia juga pernah mengalami mati listrik.
Raja Juli Antoni mengatakan saat itu pihak perusahaan listrik di sana memberikan ganti rugi bahan makanan yang membusuk akibat tak ada listrik untuk mendinginkan kulkas.
Ia pun mempertanyakan apa yang dilakukan PLN Indonesia untuk membayar kerugian masyarakat.