Polisi Tembak Polisi

Insiden Polisi Tembak Polisi Buat Histeris Anak Bripka Rahmat Effendy: Enggak Rela Papa Pergi

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Insiden polisi tembak polisi yang dilakukan Brigadir Rangga Tianto (RT) (32) menewaskan Brigadir Kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE).

Bripka RE diketahui menjadi Ketua Pokdar Sub Sektor Sukamaju Baru.

"Selain itu Beliau juga diberi amanah sebagai ketua pokdar Kamtibmas. Itu bukan beban pekerjaan yang mudah tetapi susah, karena harus meluangkan waktu di sisa pekerjaannya yang harus dijalankan di kepolisian," paparnya.

"Almarhum juga dikenal aktif di Pokdar sehingga ketika ada kejadian di kampung ini selalu aktif diberi tahu warga dan langsung memberikan solusi," ucap AKBP Sumardji.

Brigadir kepala (Bripka) Rahmat Effendy (RE/ 41) ditembak rekan sesama polisi hingga tewas. (Youtube SCTV)

Kronologi Polisi Tembak Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membeberkan kronologi dan alasan brigadir RT nekat menembak rekannya sendiri, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Argo Yuwono menceritakan peristiwa bermula saat Bripka RE menangkap seorang pelaku tawuran berinisial FZ ke Polsek Cimanggis pada Kamis (25/7/2019) pukul 20.50 WIB.

Bripka RE bermaksud menyerahkan FZ ke bagian SPK Polsek Cimanggis yang diterima langsung oleh Kepala SPK 1 Ipda Adhi Bowo Saputro.

Insiden Berdarah Polisi Tembak Polisi, Berondong 7 Peluru hingga Tewas, Pakar Forensik Baca Situasi

Orangtua FZ lalu datang dengan didampingi dua orang polisi yakni Brigadir RT dan Brigadir R.

Diketahui orang tua pelaku tawuran FZ berinisial Z (46) dan Brigadir RT sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

"Awalnya Bripka RE mengamankan seorang pelaku tawuran inisial FZ beserta barang bukti berupa celurit ke Polsek Cimanggis. Lalu, orang tua FZ datang ke polsek didampingi Brigadir RT dan Brigadir R," ujar Argo Yuwono.

Kedatangan Brigadir RT dan Brigadir R meminta agar FZ dilepaskan dan dilakukan pembinaan oleh orang tuanya.

"Mereka meminta FZ dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Sosok Bripka Rahmat Effendy, Polisi yang Ditembak Polisi Pakai 7 Peluru: Luar Biasa di Kedinasan

Disebutkannya, Brigadir RT terpancing emosinya karena Bripka RE menolak permintaannya dengan nada bicara tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka RE dengan suara tinggi kepada Brigadir RT seperti tersebut dalam laporan, dikutip TribunWow.com dari WartaKotalive.com.

Brigadir RT pun menuju ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis dan mengambil sebuah senjata api jenis HS 9.

Halaman
123