Kabar Ibu Kota

Adian Napitupulu: Yang Sulit Bukan Kumpulkan Bukti, tapi Keberanian Polisi Ungkap Dalang Aksi 22 Mei

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang asrama Brimob Petamburan, dan membakar beberapa kendaraan.

Terlebih ada penyedia batu, mercon, hingga ada pembakaran di 70 titik di Jakarta.

"Dari indikasi yang muncul, kelompok ini sangat terlatih, well trained, kemudian skenario-skenario yang mereka bikin ini sangat dihitung, sistematis sekali," kata Ridlwan Habib.

"Kemudian misalnya tiba-tiba saja ada supply batu, ada supply mercon, tiba-tiba saja ada pembakaran di 70 titik di Jakarta, bayangkan," sambungnya.

Moeldoko Sayangkan Aksi 22 Mei Coreng Indonesia di Mata Internasional: Padahal Pemilu Berjalan Baik

Ridlwan Habib menyebutkan, kejadian seperti itu juga terjadi di tahun 1998.

Beruntung, pihak aparat berhasil memadamkan api di 70 titik itu.

"70 titik ini sama seperti pembakaran tahun 98. Alhamdulillah yang untuk gerakan 22 Mei ini bisa di padamkan. Salah satunya karena polisi dan TNI segera menyiapkan helikopter untuk memadamkan api," ungkap Ridlwan.

"Kalau tidak, mobil pemadam kebakaran itu tidak bisa masuk karena diblokir massa."

Para pelaku kerusuhan 22 Mei 2019 ditampilkan kepada publik oleh aparat Polda Metro Jaya saat rilis, Rabu (22/5/2019). (Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi)

 

Ridlwan Habib menyebutkan, semua itu membuktikan bahwa dalang dibalik kerusuhan ini merupakan orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kemampuan khusus yang terlatih.

"Ini artinya orang-orang, pihak ketiga ini adalah mereka-mereka yang punya kapabilitas dan kemampuan khusus, terlatih, dan mempunyai supply logistik yang cukup kuat," jelas Ridlwan Habib.

"Menggerakkan orang ke Jakarta itu perlu mobilisasi logistik, konsumsi mereka dan seterusnya, itu jelas sangat membutuhkan logistik."

"Artinya ada supply dana, karena itu saya kira kami mengusulkan agar pemerintah segera saja diumumkan. Satu, siapa dalangnya. Dua, pihak ketiga itu di list saja, umumkan. Siapa yg terlibat diumukan dan dilakukan tindakan hukum terhadap mereka."

"Lalu yang ketiga, pendana, donatur yang kemudian men-supply ada uang dolar, ada amplop, itu siapa, sehingga kemudian masyarakat biasa ini tidak kemudian bingung dengan medsos (media sosial), karena medsos sekarang sudah diputarbalik sedemikian rupa," tandas dia.

20 Jurnalis Alami Kekerasan saat Liput Aksi 22 Mei, Beberapa Terjadi saat Aparat Tangkap Provokator

Selain itu, Ridlwan Habib juga sempat memaparkan bahwa pemerintah sudah mengantongi identitas dalang atau penggerak kerusuhan aksi massa 22 Mei.

Ridlwan menjelaskan bahwa pemerintah terutama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto dan juga Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sudah mengantongi identitas dalang kerusuhan tersebut.

Saat ditanya siapa dalang kerusuhan, Ridlwan mengaku bahwa pemerintah sepenuhnya punya wewenang menyampaikan oknum tersebut ke publik.

Halaman
123