Mereka tinggal di kompleks yang sama yakni perumahan Sabrina Regency, Jalan Mangarupi, Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Gowa Sumatera Selatan.
Rumah korban terletak di blok F, sementara rumah pelaku terletak di blok E.
• Jadi yang Terakhir Ditemui Karyawati UNM Sebelum Tewas, Pelaku Ternyata Sudah Dianggap Keluarga
Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar. (DOK PRIBADI)
Kronologi Pembunuhan
Dikutip dari TribunTimur.com, aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Wijaya bermula dari kencan yang dilakukan keduanya sepulang bekerja di UNM.
Korban dan pelaku yang berkantor di lantai II, Menara Phinsi UNM, Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, berjanji untuk saling bertemu di kantor PT Telkom Tbk yang letaknya tak jauh dari lokasi korban dan pelaku bekerja.
Mereka kemudian bertemu di tempat janjian pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.
Setelah saling bertemu, korban dan pelaku kemudian berjalan beriringan menuju ke pertokoan Permata Sari, Jalan Sultan Aluddin, yang letaknya berada di depan kampus UIN Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Di tempat itu, pelaku Wijaya menitipkan mobil miliknya SUV mid-size merek Suzuki Escudo.
Mereka kemudian berjalan bersama menggunakan mobil Daihatsu Terios milik Siti Zulaeha.
Berdasarkan keterangan dari pelaku, saat korban bertemu dengan Wijaya, dirinya sempat meminta plastik yang hendak digunakan untuk buang air kecil.
Namun tidak dijelaskan oleh pelaku mengapa korban tidak keluar dari mobil untuk buang air kecil di toilet.
• Karyawati UNM Tewas Ditangan Dosen Bergelar Doktor, Begini Kronologi hingga Motif Pelaku
Barang bukti mobil Daihatsu Terios milik korban dipasangi garis polisi di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru. Satreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar. (TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI)
Setelah korban selesai buang air kecil, keduanya melanjutkan perjalanan menggunakan mobil korban.
Dalam perjalanan itu, Wahyu Jayadi membunuh korban dengan cara mencekik dan memukuli wajah korban.
Mengetahui korban dalam kondisi tewas, pelaku kemudian berusaha menutupi aksinya dan menghilangkan jejak.
Pelaku membuat skenario seolah korban tewas lantaran aksi perampokan.