Terkini Daerah

Polisi Ungkap Dugaan Motif Pembunuhan Ketua Komunitas Waria Palembang di Rumahnya

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan

"Saksi tidak ada yang mendengar, jadi kuat dugaan memang pelakunya adalah teman dekat. Sekarang masih kita kembangkan," ujar Masnoni.

Korban Sempat Melawan

Ketua Komunitas Waria Palembang, Ita Sandy atau yang bernama asli Ismail Effendi (56) ditemukan tewas di kediamannya yang terletak di Rumah Susun (Rusun) Blok 12 Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Rabu (20/2/2019), terkait kasus tersebut, pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan kepada tiga orang saksi.

Polisi masih belum mengetahui motif di balik pembunuhan Ketua Komunitas Waria tersebut.

"Untuk saat ini sudah tiga saksi yang kami periksa dan saat ini mengenai motifnya masih dalam penyelidikan," ucap Kapolsek Ilir Barat (IB) I Kompol Masnoni.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok dan Berujung Pembacokan, Pelaku Sempat Lihat Istrinya Terinjak

Menurut penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, Ita merupakan sosok yang tertutup di lingkungannya.

Setelah dilakukan proses autopsi, ditemukan sejumlah luka tusukan serta luka lebam di bagian tubuh korban.

Dari hasil autopsi tersebut diduga bahwa korban sempat melawan saat diserang oleh pelaku pembunuhan.

"Dari hasil otopsi, korban mengalami luka di bagian kepala kanan, jakun sedalam 8 cm dan pergelangan tangan, diduga sebelum dibunuh korban sempat melawan ," ungkapnya.

Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Dalam Masjid di Sumedang: Saya Kesal, Marah, Tak Dihargai

Kronologi Penemuan Korban

Kabar ditemukannya Ita alias Ita dalam keadaan tewas di kediamannya menggegerkan warga setempat.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/2//2019), jenazah Ita pertama kali ditemukan oleh keponakan korban, Andi Putra Wijaya (36).

Saat itu Andi pergi mengunjungi kediaman Ita lantaran selama dua hari sebelumnya, pamannya itu tidak dapat dihubungi.

Kemudian karena tak bisa dihubungi, ibu Andi meminta agar Andi mengunjungi kediaman pamannya.

Halaman
1234