TRIBUWOW.COM - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sempat melontarkan beberapa pernyataan kontroversial menjelang debat kedua pilpres yang bakal digelar Minggu (17/2/2019).
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah pernyataan kedua capres yang menjadi kontroversi.
1. Menteri Pencetak Utang
Pernyataan 'menteri pencetak utang' ini dilontarkan oleh Prabowo saat dirinya berada di deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
Dikutip dari Tribunnews, Prabowo menyebut kondisi ekonomi Indonesia sudah carut-marut.
"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan, tapi mungkin menteri pencetak utang. Bangga untuk utang, yang bayar orang lain," ujar Prabowo.
Pernyataan Prabowo menuai banyak tanggapan dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Melalui akun Facebook terverifikasi miliknya, Sri Mulyani menuliskan puisi untuk membantah tudingan Prabowo, Jumat (1/2/2019).
• Sempat Diam saat Dituding Prabowo Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani: Kami Bekerja Siang Malam
Berikut ini pernyatan lengkap dari Sri Mulyani yang dilansir oleh Facebook Sri Mulyani Indrawati:
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan
Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah,
untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik
untuk rakyat
untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup
10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan
15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin
untuk tetap dapat belajar menjadi pintar
Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,
Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan,
agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar
di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga
peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri