Pilpres 2019
Pernyataan Kontroversi Jokowi dan Prabowo Jelang Debat Kedua Pilpres
Jokowi dan Prabowo sempat melontarkan beberapa pernyataan kontroversial menjelang debat kedua pilpres yang bakal digelar Minggu (17/2/2019).
Penulis: AmirulNisa
Editor: Astini Mega Sari
Dikutip dari akun Twitter resmi Kedubes Rusia di Indonesia, @RsEmbJakarta, Kedubes Rusia di Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.
Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas
Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia di Twitter, Senin (4/2/2019).
• Jokowi Minta Prabowo Lapor ke KPK jika Ada Kebocoran Anggaran: Jangan Asal
3. Anggaran Bocor Rp 500 Triliun
Pernyataan soal anggaran negara bocor Rp 500 triliun dilontarkan Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara HUT Ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Prabowo mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Tapi, menurut Prabowo, kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dikorupsi.
Berdasarkan data versinya, Prabowo menyebut setidaknya ada kebocoran anggaran akibat penambahan besaran jumlah alokasi dana (mark up) sekitar Rp 500 triliun per tahun.
"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp 500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," kata Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi meminta Prabowo untuk melaporkan ke KPK jika memang ada kebocoran anggaran negara.
"Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin aja ke KPK. Duit gede banget itu," kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
"Dulu 2014 coba diingat-ingat, 2014 katanya bocor Rp 7.200 triliun. Sekarang itu bocornya kalau 25 persen itu berarti Rp 500 triliun. duitnya gede banget Rp 500 triliun," tambah calon presiden nomor urut 01 ini.
Menurut Jokowi, setiap dugaan korupsi atau kerugian negara memang sebaiknya dilaporkan ke KPK.
Namun, ia berharap laporan tersebut disertai dengan bukti-bukti.
"Laporkan ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta fakta. Jangan asal," kata Jokowi.
(TribunWow.com)