Kabar Tokoh

Mantan Menkeu Chatib Basri: Rocky Gerung Memiliki Logika dan Pemahaman yang Baik soal Matematik

Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chatib Basri saat ditemui usai acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2019 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Gambar dibawah ini adalah rasio utang/PDB 2005-2018 (dan proyeksi 2019). Th 2005 rasio nya mencapai 47.3%, menurun terus dan mencapai titik terendah th 2012 sebesar 23%, stabil di tahun 2013-2014 di 24-25%, lalu mulai naik dan mencapai 29% tahun 2018

 

Bagaimana membaca ini? Ketika rasio utang/PDB menurun itu artinya hasil dari usaha kita (PDB) lebih tinggi dari bunga utang yg hrs dibayar atau tambahan utang baru relatif kecil. Faktor utama yg bisa menjelaskan adalah pertumbuhan ek. Indonesia yg relatif tinggi

Kita tahu sampai tahun 2013 pertumbuhan ekonomi masih mencapai 5.6%, krn boom commodity dan kebijakan pemerintah. Namun setelah harga komoditas jatuh, pertumbuhan ekonomi juga mulai melambat, konsumsi juga melambat terutama 2015. Saat yg sama defisit APBN meningkat tajam

Defisit anggaran mencapai puncaknya tahun 2015 krn target pajak yg begitu tinggi dan tak tercapai. Namun pada tahun 2018 defisit anggaran sudah berhasil diturunkan menjadi 1.76% (bahkan lebih rendah dari defisit APBN th 2012).

Defisit APBN 2018 yg menurun terjadi krn peningkatan penerimaan pajak dan PNBP krn usaha yg dilakukan pemerintah dan juga membaiknya penerimaan akibat harga barang sumber daya alam membaik

Lalu mengapa rasio utang/PDB mulai meningkat sejak 2015? Penjelasannya bisa kembali kepada penjelasan intuisi dan formula diatas. Pertumbuhan ekonomi berkisar 5% an dan defisit anggaran yg meningkat.

Adu Debat soal Yang Gaji Kamu Siapa dengan Nasir Djamil, Budiman Sudjatmiko: Jangan juga Digoreng

Namun apakah ini mencemaskan? Jawabannya: Tidak. Coba lihat kembali grafik rasio utang/PDB. Rasio utang/PDB 29% memang tak serendah tahun 2009-2016, namun level 29%masih aman. Lihat tahun 1999-2008 rasio utang/PDB kita lebih tinggi dari 2018. Toh ekonomi kita baik2 saja.

Selain itu keseimbangan primer dalam APBN kita (dalam formula adalah Xt), menurun secara tajam. Artinya jika defisit keseimbangan primer menurun maka tambahan utang (Xt) mengecil. Selain itu infrastruktur yg dibangun dlm jangka menengah panjang akan menaikkan PDB

Artinya pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Jika tambahan utang menurun (cerminan dari defisit pimer yg turun), pertumbuhan ekonomi meningkat dan tingkat bung tetap (krn Fed menahan kenaikan bunga), bisa diduga rasio utang/PDB akan kembali menurun.

Itu sebabnya saya mengatakam bahwa utang Indonesia relatif aman krn rasio utang/PDB nya masih sekitar 29%, dan jika pemerintah menjaga keseimbangan primer dan mendorong pertumbuhan, maka rasio ini akan menurun.

Tentu tantanganya adalah bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Kita tak bisa terus menerus tumbuh hanya 5%. Tahun 2060
Indonesia akan masuk dalam aging population. Jika terus tumbuh hanya 5%, maka ada resiko kita tua sebelum kaya

Tantangan berikutnya tentu bagaimana dg defisit primer yg menurun, bisa diharapkan multiplier efek yg tinggi. Jawabannya yg paling utama hrs diperhatikan adalah kualitas belanja. Dari setiap rupiah yg dibelanjakan hrs diperoleh hasil optimal

Terakhir untuk mahasiswa saya, tweet ini menyederhanakan banyak hal, krn itu saran saya: cari referensi dari studi yg robust, serius. Lakukan perhitungan, lalu simpulkan. Utang kita masih aman, tapi bukan berarti kita tdk perlu berhati hati," tulis Chatib Basri.

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)