Pilpres 2019

Dengan Nada Tinggi dan Muka Memerah Fahri Hamzah Marahi KPU di ILC: Anda Jawab!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

Karni menjelaskan ILC akhirnya memutuskan mengambil tema mengenai isu debat pilpres 2019.

"Karena ini sangat substantif sekali, KPU menyepakati dua kubu paslon untuk prosedur dari debat 2019, kenapa kok jadinya belakangan malah ribut, enggak dari awal ributnya."

Karni mengatakan ada dua tema yang dibahas pada ILC, yakni mengenai bocornya pertanyaan debat pilpres 2019 dan agenda pemaparan visi misi yang dibatalkan.

Karni kemudian memberikan waktu pada Wahyu untuk menjelaskan soal kisi-kisi debat pilpres 2019 yang bocor.

Tunggu Giliran Berbicara di ILC dan Dengar Perdebatan Para Tokoh, Mahfud MD Mengaku Tersiksa

Wahyu menjelaskan, pihaknya tidak sepakat dengan kata 'pembocoran' pertanyaan yang beredar luas dimasyarakat mengenai pertanyaan debat calon presiden dan wakil presiden tahun 2019.

"Istilah pembocoran itu konotasinya negatif, kami jujur kepada masayarakat kami punya konsep dan format, debat itu akan substansial, menarik dan mengedukasi," ujar Wahyu.

Wahyu juga menjelaskan, kesepakatan debat telah mendapat persetujuan dari Tim Kampanye (TKN) paslon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Badan Pemenangan Nasional (BPN) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Publik seolah-olah berfikir debat capres akan tidak menarik, tetapi pemilu 2019 berbeda, akan ada empat sesi debat, jadi para panelis yang sudah kita pilih, membuat pertanyaan seusai tema, hukum, HAM, korupsi dan teroris."

"Masing-masing tema, panelis menyusun lima soal, jadi ada 20 soal untuk masing tema," ujar Wahyu.

Lanjutnya, nanti masing-masing capres akan diundi untuk mendapat satu pertanyaan, lalu sesi debat dimulai, dijawab kandidat dan kandidat yg lain boleh merespon.

Komentari KPU Beri Kisi-kisi Pertanyaan Debat Pilpres, Fadli Zon: Nanti Jadinya Presiden Hafalan

"Debat 2019 tetap menarik, tetap substansial dan mengedukasi, dari pertunjukan lebih menarik karena lebih lama."

Wahyu menepis bahwa debat capres 2019 nanti seperti cerdas cermat.

"Pertanyaan itu bukan seperti cerdas cermat, tapi bentuknya abstrak, jadi capres harus punya kemampuan menjelaskan kepada masyarakat," jelas Wahyu.

"Kita juga belajar dari ILC Pak Karni, hanya semangat edukasinya kita ambil. Percayalah Pak Karni, inilah yang terbaik," pungkas Wahyu.

Penjelasan Ketua KPU soal Pemberian Kisi-kisi Pertanyaan

Halaman
1234