"Nggak dikeroyok, dia itu awalnya mengamuk di kedai kopi, di kawasan Sunggal, dia marah-marah dan nyerang orang dengan senjata tajam," kata Kompol Yasir Ahmadi, Selasa (25/12/2018) dikutip dari Serambinews.com
Lebih lanjut, Kompol Yasir Ahmadi menceritakan kronologi insiden sebelum Hamdani tewas pada Sabtu (22/12/2018).
• 3 Tindakan Anarkis yang Dilakukan oleh 113 Napi saat Kabur dari Lapas Banda Aceh
2. Mengamuk di Kedai Kopi
Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, Hamdani sebelumnya mengamuk dengan menggunakan senjata tajam di sebuah kedai kopi di kawasan Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (21/12/2018).
Hamdani, kata Kompol Yasir, mengamuk dan menyerang orang dengan senjata tajam di sebuah kedai kopi.
"Karena diserang sama dia, orang-orang lari karena takut," kata Kompol Yasir.
Menurut Kapolsek Yasir, Hamdani merusak barang-barang menggunakan parang di kedai tersebut saat menjalankan aksinya.
"Dia menyerang pakai parang, dia hancurin kedainya itu, magiccom hancur, kulkas hancur, dispenser hancur, meja berantakan, diparang sama dia sehingga berantakan semuanya," kata Kompol Yasir.
3. Pemilik Kedai Melaporkan ke Warga Lain
Melihat kejadian itu, pemilik kedai kata Yasir melaporkan kepada masyarakat lainnya.
Lalu masyarakat mencoba melerai Hamdani dan menangkapnya.
"Masyarakat melakukan perlawanan, didekatin, karena dia menggunakan senjata tajam," katanya.
Menurut Yasir, Hamdani marah tanpa sebab karena secara tiba-tiba berkelakukan aneh dan menyerang.
"Nggak tahu marah kenapa. Dia make kayaknya, sakau gitu, apa yang di depan mata dia hancurin," katanya.
• 20 Napi Ditangkap dari 113 Napi yang Kabur di Lapas Banda Aceh, Ini Data dan Riwayat Kejahatannya
4. Berhasil Ditangkap