"Abang-abang yang ngajak aku bang. Dia orang-orangnya, dia pun orang-orang suruhan PDI juga pak," jawab pelaku itu.
• Update Kasus Perusakan Atribut Demokrat: 3 Orang Jadi Tersangka
Bantahan PDIP
Dikutip dari Kompas.com, Ketua DPD Partai PDI-P Riau, Rokhim Dahuri menegaskan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat bukan simpatisan dan kader PDI-P.
Ia meras publik harus tahu bahwa tidak ada kader PDI-P yang merusak atribut Partai Demokrat.
"Pertama, bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu bukan dari simpatisan, apalagi kader PDI-P."
"Kedua, fatsun partai kami, selalu mengatakan tidak boleh berpolitik itu menggunakan kekerasan, kecurangan dan hal-hal yang brutal," kata Rokhimin.
Ia juga membantah pernyataan dari pelaku HS yang mengaku disuruh oleh orang PDI-P untuk merusak atribut Partai Demokrat.
"Sekali lagi saya sampaikan, bahwa itu bukan kader ataupun simpatisan kami yang bernama HS dan Budi Utoyo (disebut HS sebagai yang menyuruh) itu. Sudah kami telusuri, tidak ada nama kader ataupun simpatisan kami," jelas Rokhimin.
Kasus Perusakan Diketahui Sabtu Pagi
Atribut yang dipasang untuk menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut ditemukan berserakan dan rusak pada Sabtu (15/12/2018) pagi.
Awal tindakan tersebut diketahui oleh elite Partai Demokrat yang sedang berada di Pekanbaru.
Menurut penjelasan dari Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, ada puluhan pelaku yang diduga melakukan perusakan tersebut.
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda dikutip dari Kompas.com.
Imelda juga menjelaskan perusakan tersebut merupakan unsur kesengajaan.
• Andi Arief Beberkan Pengakuan Pelaku Perusakan Atribut Demokrat, PDIP Beri Tanggapan
"Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja," tegas Imelda.
Ada ribuan spanduk dan bendera yang dirusak.
Selanjutnya, semua spanduk yang rusak tersebut diturunkan karena kondisinya sangat tidak layak.
Banyak baliho yang bergambar SBY dan Ani Yudhoyono yang robek dan jatuh ke tanah.
Bahkan Imelda kembali menjelaskan foto SBY dengan sengaja dirusak.
"Foto SBY sengaja dicabik-cabik," kata Imelda.
Bendera dan spanduk yang rusak tersebut dibiarkan berserakan di dekat lokasi pemasangan spanduk.
Namun ada juga beberapa atribut yang dibuang dan dilemparkan ke parit dan selokan.
(TribunWow.com)