SBY juga menegaskan telah menunggu agar kebenaran segera terungkap sehingga menunjukkan suatu keadilan.
"Kepolisian kita itu hebat. Waktu 10 tahun saya memimpin (Indonesia), banyak sekali menyelesaikan masalah, cepat, tepat, tuntas."
"Kali ini rakyat menunggu, saya menunggu adakah bisa dilakukan lagi. Saya juga ingin kebenaran segera terwujud untuk keadilan," tutupnya.
• Soal Pengrusakan Bendera Demokrat di Riau, Ani Yudhoyono: Adakah Negeri Tercinta Ini Sudah Berubah?
Nama PDIP diseret
Kasus perusakan atribut Partai Demokrat, menyeret sejumlah nama partai politik.
Salah satu kabar yang santer beredar adalah dugan keterlibatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Hal tersebut mencuat setelah sejumlah elite Partai Demokrat memberikan keterangan.
Salah satu elite Partai Demokrat yang membeberkan hal tersebut yakni Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat.
Andi Arief menjelaskan keterangan tersebut melalui akun twitter resminya @AndiArief__.
Dalam cuitannya itu, ia mengungkapkan penjelasan dari pelaku perusak atribut Partai Demokrat yang telah ditangkap.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa." tulis Andi Arief.
• Mengutuk Keras Pengrusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat, AHY ke Riau Lakukan Investigasi
Andi Arief melanjutkan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat merupakan orang suruhan dari PDIP.
Namun ia tidak langsung menarik kesimpulan dari pernyataan pelaku tersebut, lantaran itu merupakan tugas dari kepolisian.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. "
"Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. "