"Semua orang harap waspada karena adanya wabah penculikan anak di negara ini," tulis pesan yang beredar waktu itu.
"Seperti para penjahat ini yang terlibat dalam perdagangan organ tubuh... Dalam beberapa hari terakhir, anak berumur empat, delapan dan 14 tahun menghilang dan sebagian anak ini ditemukan meninggal dengan organ tubuh yang dicabut. Perut mereka dibuka dan dikosongkan."
Pasalnya, kedua pria itu terlihat di dekat sekolah dasar bernama San Vicente Boqueron.
Lantas, Ricardo dan Alberto kemudian dianggap sebagai penculik anak.
Mereka menjadi korban ketakutan yang dirasakan masyarakat akibat berita hoaks.
Berita penangkapan mereka memang menyebar bersamaan dengan desas-desus penculik anak.
Warga Diprovokasi
Kerumunan orang mendatangi kantor polisi, sebagian karena dipanas-panasi oleh seorang warga bernama Francisco Martinez atau "El Tecuanito".
Menurut polisi, Martinez adalah satu di antara orang yang menyebarkan pesan di Facebook dan Whatsapp.
Martinez, kata polisi, yang menuduh Ricardo dan Alberto.
Di luar kantor polisi, dia mulai melakukan 'siaran langsung' pada Facebook melalui teleponnya.
"Penduduk Acatlán de Osorio, Puebla, tolong berikan dukungan Anda, berikan dukungan Anda," katanya di depan kamera.
"Percaya kepada saya, penculiknya sekarang ada disini."
Sementara pria lain, yang disebut sebagai Manuel oleh polisi, memanjat atap gedung balaikota di sebelah kantor polisi dan membunyikan lonceng kantor pemerintah.
• Anak Usia 7 dan 9 Tahun yang jadi Korban Pembunuhan Satu Keluarga, Ditemukan Tewas Kehabisan Oksigen
Upaya ini dilakukan untuk memberitahu penduduk setempat jika polisi berencana membebaskan Ricardo dan Alberto.