Gejolak Rupiah

Jusuf Kalla Sebut Penyebab Melemahnya Rupiah Ada Faktor dari Dalam, Jansen Sitindaon: Ini Baru Bijak

Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jansen Sitindaon

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan posisi rupiah di Rp 15.193 per dollar AS, melemah 0,07% dari penutupan akhir pekan lalu.

Sedangkan, di pasar spot, rupiah berada di atas level Rp 15.000 sejak Selasa pekan lalu.

Rupiah kian tertekan mengingat tren kenaikan harga minyak dunia masih berlanjut.

Kenaikan tersebut berpotensi membebani defisit transaksi berjalan Indonesia untuk beberapa waktu ke depan.

“Data cadangan devisa Indonesia yang kembali berkurang juga kurang baik dampaknya bagi rupiah di tengah belum adanya upaya baru dari pemerintah untuk menekan pelemahan kurs,” ungkap Analis Monex Investindo Futures, Faiysal.

Menurut Faisyal, rupiah masih rentan terkoreksi sepanjang hari ini karena minimnya data ekonomi terbaru dari dalam negeri.

Prediksinya, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 15.130—Rp 15.250 per dollar AS pada hari ini.

Rupiah Tembus Rp 15.200 Per Dollar AS, Ferdinand Hutahaean: Terpuruk Di Dasar Bumi

Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan meski indeks dollar AS berpotensi melemah hari ini, karena data pertumbuhan upah di AS melemah.

Senada dengan Faisyal, Ahmad memproyeksikan rupiah masih akan bergerak di level Rp 15.150 per dollar AS hingga Rp 15.250 per dolar AS di perdagangan hari ini.

Penguatan dollar AS pun terasa di pasar uang Asia.

Di kawasan Asia, hanya mata uang dolar Hong Kong yang hari ini menguat terhadap dolar AS.

Sedangkan mata uang lainnya melemah.

Persentase pelemahan terbesar tampak pada mata uang yuan, disusul dollar Taiwan, dan rupiah. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)