Ganjar Anjurkan Makan Tiwul bagi Warga yang Tak Punya Stok Beras, Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo dan Ferdinand Hutahaean

Sedangkan sawah di dusunnya merupakan sawah tadah hujan sehingga hanya bisa ditanami dengan padi gogo.

“Yang jelas makanan pokok orang sini nasi, selagi musim kemarau warga biasa masak tiwul sama oyek untuk dampingan nanakan nasi. Karena musim kemarau ini tidak ada panen, yang jelas karena tidak ada sumber air, ada yang sudah tanam tapi karena kemarau datang akhirnya tidak panen,” jelasnya.

Di dusunnya hampir seluruh warga mengandalkan hasil pertanian.

Setidaknya terdapat sekitar 30 hektar lahan sawah padi dan 30 hektar tanaman palawija seperti kacang, jagung, kedelai dan singkong.

Namun akibat kemarau panjang, sawah tersebut tidak dapat ditanami padi.

“Sudah biasa makan tiwul dan oyek sebagai pendamping saja. Kalau makan oyek itu dari pagi sampai sore kenyang terus, jadi tahan. Berbeda kalau nasi kadang setiap saat inginnya makan tapi tidak ada kenyangnya,” pungkasnya.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)