TRIBUNWOW.COM - Kematian seorang jurnalis asal Rusia dipalsukan untuk melindunginya dari ancaman pembunuhan pemerintah Rusia.
Jurnalis bernama Arkady Babchenko (41) tiba-tiba muncul di depan para wartawan, Rabu sore, dalam konferensi pers polisi tentang penyelidikan atas pembunuhannya.
Vasily Gritsak, kepala badan keamanan Ukraina, mengatakan kepada wartawan bahwa agennya telah memalsukan kematian Babchenko.
Hal itu dilakukannya untuk menangkap orang-orang yang mencoba membunuh Babchenko, seperti dilansir TribunWow dari The Guardian, Kamis (31/5/2018).
Babchenko merupakan jurnalis yang aktif mengritik pemerintah Rusia dan ia dulunya merupakan koresponden perang veteran Rusia.
• Setelah Paul Pogba, Jose Mourinho Kembali Cekcok dengan Pemain Bintang MU Lainnya
Pada hari Selasa (30/5/2018) lalu, polisi Ukraina mengatakan Babchenko,ditembak tiga kali dari belakang saat ia meninggalkan apartemennya untuk membeli roti.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada media bahwa Babchenko meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit.
Namun pada hari Rabu, para petugas mengatakan Babchenko telah memalsukan kematiannya dalam kerjasama dengan polisi Ukraina.
Rencana itu menjadi bagian dari penyelidikan terhadap ancaman yang dibuat terhadap hidupnya. Rencana itu sudah ada selama lebih dari satu bulan, kata mereka.
Polisi mengatakan mereka telah menangkap satu orang sehubungan dengan operasi itu.
Saat berbicara kepada wartawan, Babchenko meminta maaf.
"Saya dipaksa untuk menyembunyikan siapa teman-teman dan kerabat saya berkali-kali," katanya.
Rupanya dia bahkan belum memberi tahu anggota keluarga terdekatnya tentang rencana itu.
"Permintaan maaf khusus untuk istri saya, Olechka, aku tidak ada pilihan lain," kata Babchenko.
"Operasi ini membutuhkan persiapan selama dua bulan."tambahnya.
• Menikah saat Usianya 31 Tahun, Begini Kisah Ustaz Abdul Somad Ketika Meminang Istrinya