Fadli Zon Sebut Data Pertanian yang Dikeluarkan Pemerintah Hanya Dagelan Saja

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

data juga menunjukkan jika Indonesia terus-menerus mengimpor beras tiap tahun. @hkti

Rata-rata setiap tahunnya kita mengimpor 421 ribu ton beras. Impor beras tertinggi terjadi pd 2011, yg mencapai 2,75 juta ton.

Padahal, di saat yg sama produksi beras nasional waktu itu tengah mengalami surplus 7,99 juta ton. @hkti

Paling parah lagi terjadi pd 2016.

Takut Gak Nyambung, Bukan Rizal Ramli, Rustam Ibrahim Sebut 2 Orang Ini Cocok Debat vs Sri Mulyani

Saat itu data produksi beras diklaim mengalami surplus tertinggi selama 10 tahun terakhir, yaitu sekitar 14,59 juta ton. @hkti

Tapi, pada saat yg bersamaan pemerintah mengimpor beras 1,2 juta ton.

Artinya, semua data itu kan hanya dagelan saja. @hkti

Itu sebabnya untuk memperbaiki data demi agenda kedaulatan pangan, HKTI mengusulkan perlu diadakan kebijakan semacam pengampunan data, atau “data amnesty”.

Ini mirip kebijakan amnesti pajak sebenarnya.

Karena penggunaan data berimplikasi hukum tertentu, sebab akan mnjd dasar bagi kebijakan publik, maka kebijakan amnesti data ini perlu diatur dlm sebuah undang-undang. @hkti

Semua manipulasi, rekayasa, dan ketidak-akuratan data yg ada selama ini kita ampuni.

Semuanya diputihkan.

Selanjutnya, BPS harus diberi otoritas, kebebasan, dan perlindungan untuk mengumpulkan data yg benar dgn dibantu oleh berbagai lembaga dan kementerian.

Sesudah kita punya data baru, siapapun yg melakukan manipulasi data ke depannya harus dihukum berat. @hkti

Halaman
1234