Pengalaman instruktur yoga dari New York, Nikki Vilella, bisa menjadi inspirasi.
Ia tidak menyentuh ponsel sama sekali tiap Sabtu. Sehari-hari ia hanya melihat ponsel pada pagi dan malam hari.
"Di antara waktu tersebut saya bisa melakukan banyak hal. Memikirkan diri sendiri, hubungan, dan sebagainya. Jika kita selalu terhubung dengan informasi, kita tak akan punya kesempatan untuk merefleksikan apa yang kita alami," kata Vilella.
Melakukan meditasi, walau hanya beberapa menit, setiap hari juga membantu menenangkan otak, menurunkan stres, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan rentang pusat perhatian.
"Meditasi juga membantu kita dalam menghadapi kebisingan dan stres, karena kita melatih otak kita untuk melawan gangguan," kata Kosko.
Sebagai hasilnya, kita pun tidak akan merasa terburu-buru mengecek ponsel begitu ada notifikasi masuk.
Menyadari betapa lelahnya manusia modern, saat ini keheningan menjadi komoditas baru.
Kursus meditasi yang mengajarkan cara kita hening menjamur.
Bandara internasional, termasuk London, Barcelona, Warsawa, dan Hesinki, juga mulai mengganti pengumuman dari pengeras suara menjadi layar yang hening dan aplikasi.
Beberapa restoran juga memilih membatasi jumlah tamunya demi menjaga ketenangan dan kenyamanan selama bersantap.
Di beberapa kantor juga disediakan "kursi tenang" untuk karyawan yang ingin menyepi.
Ini bukan berarti kita menjadi antisosial, tapi banyak orang memang mulai haus akan keheningan.
VIRAL: Ingin Memaafkan Orang yang Menyakiti Kita namun Tertahan Dendam? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Secara mental kita butuh untuk jeda demi kesehatan fisik. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "Mengapa Kita Butuh Sendiri dan Menyepi"