"Jumlah ditambah jadi 74 pasti anggarannya meledak sekian kali lipat, tapi itu konsekuensinya. Berapa sih jumlah kebutuhan tim gubernur yang real, yang diinginkan Pak Anies. Saya khawatir ini (TGUPP) hanya menampung mantan-mantan tim sukses saja tanpa melihat kebutuhan untuk sebuah tim atau expertis yang dibutuhkan gubernur," ujar Sumarsono.
2. Kolam air mancur
Anggaran lain yang menyedot perhatian adalah anggaran kolam air mancur DPRD DKI.
Anggaran ini diusulkan oleh Sekretariat Dewan Rp 620 juta.
Anggaran ini menjadi pembicaraan karena dananya dinilai terlalu besar hanya untuk merehabilitasi kolam.
Apalagi, anggaran kolam tersebut pernah dicoret oleh Kementerian Dalam Negeri tahun lalu.
Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi mengatakan kolam itu akan diperbaiki, keramiknya diganti, dan kolamnya diperdalam.
Biaya Rp 620 juta diambil dari rencana biaya yang dibuat bersama Dinas Pertamanan.
Mahfud MD Akan Laporkan Balik Setya Novanto dan Pengacara ke Polisi, Semua Bagian dari Akrobat
"Itu (kolam) mau dibenerin dan diberi ikan koi, sama mau kami perdalam juga," ujar Yuliadi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengisyaratkan dukungannya terhadap rancangan anggaran itu.
Menurut dia, kolam air mancur itu juga menjadi tanda menambah kesejukan antara eksekutif (Pemprov DKI Jakarta) dan legislatif (DPRD DKI Jakarta).
"Kami hargai sebagai bentuk, mungkin (kolam air mancur) bisa menambah kesejukan di teman-teman di DPRD dan meningkatkan persatuan, ini baru nyambung, kan, antara eksekutif dan legislatif. Alhamdulillah, jadi sebuah yang sejuk. Jadi, air mancur itu menambah kesejukan di kami," ujar Sandiaga.
3. Dana hibah
Rencana pemberian dana hibah pada tahun 2018 Rp 1,7 triliun.