"Saya tidak tahu apakah surat pergantian itu sudah diterima Pak Yorrys atau belum," ujarnya.
Selanjutnya, posisi Yorrys sebagai Koordinator bidang Polhukam digantikan oleh Letjen (purn) Eko Widyatmoko.
Heboh Beredar Foto Setya Novanto Saat Masih Muda & Gondrong, Netizen: Ga Kuku Deh Rambutnya!
Sepak terjang Yorrys
Yorrys merupakan Ketua Tim Pengkajian yang dibentuk DPP Golkar di bawah naungan Nurdin Halid.
Tim tersebut dibentuk saat Setya Novanto terbaring sakit di rumah sakit beberapa waktu lalu.
Tim pengkajian menyebutkan, elektabilitas Golkar turun karena status tersangka Setya Novanto di kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Dalam beberapa kesempatan, Yorrys mengklaim Airlanggo Hartarto merupakan calon kuat pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
Pernyataan tersebut didasarkan pada hasil Tim Kajian Elektabilitas Partai mengenai anjloknya elektabilitas Golkar pasca-Novanto ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi e-KTP.
Kasus Setya Novanto Dianggap Tak Berpengaruh Pada Calon yang Diusung Golkar Dalam Pilkada
Saat dikonfirmasi, Yorrys memastikan jika dirinya tidak dipecat dari struktur partai tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
Sehingga, lanjutnya, partai tidak bisa asal memecat atau mencopot kader.
"Ya kalau sekarang ini, kita sendiri mau dengar info atau bagaimana. Saya sendiri tidak tahu. Masa main pecat-pecat, emang perusahaan," kata Yorrys.
Tanggapan JK
Polemik di tubuh Golkar ini menurut Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) tidak akan membuat Golkar pecah (dualisme).