Budi mewakili karyawan lainnya juga mengatakan kenaikan status sebagai karyawan tetap bisa memperlancar pekerjaan para pekerja.
Hal ini lantaran mereka akan merasa lebih tenang.
"Pengangkatan status karyawan membuat hati kita lebih kondusif, agar ada kenyamanan dalam bekerja," kata Budi seperti dikutip dari KOMPAS.com.
"Sehingga kita dapat memberikan pelayanan lebih baik. Wujudkan jargon kita saat ini, #Kini lebih baik," tambahnya lagi.
Berkaitan dengan unjuk rasa ini, para pekerja PT Transjakarta kemudian memberi waktu 2x24 jam kepada pihak manajemen untuk menindaklanjuti.
"Kami memberikan waktu 2x24 jam, sampai Rabu (14/6/2017) jam 10.00 agar memberikan jawaban kepada kami," kata Budi.
Jika tidak, dikatakan Budi, ia dan teman-temannya akan kembali berkumpul di tempat yang sama untuk menggelar unjuk rasa.
Ia juga mengatakan karyawan Transjakarta akan berhenti mengoperasikan angkutan umum tersebut.
"Saya pastikan Rabu jam 10.00 pagi, kalau enggak ada keputusan, kami stop kerja. Titik kumpul kami, Rabu, tetap di sini (kantor pusat PT Transjakarta)," ujar Budi.
Usai menggelar unjuk rasa, para karyawan PT Transjakarta kemudian melanjutkan pekerjaan masing-masing.
Di bawah komando Budi Marcelo, para petugas operasional bus Transjakarta itu kembali melayani masyarakat.
"Sekarang udah ga perlu rame-rame lagi. Tolong kalau mau dukung pergerakan ini kita kerja kembali, kita pelayan masyarakat," imbau Kepala Staf Operasional Transjakarta, Budi Marcelo seperti dikutip dari KOMPAS.com.
"Kita sudah menyampaikan (tuntutan). Kita pelayan masyarakat, bukan orang berangasan, kita tunjukkan," ujarnya lagi. (Tribunwow.com/Dhika Intan)