TRIBUNWOW.COM - Senin (12/6/2017) pagi tadi sejumlah karyawan PT Transjakarta menggelar unjuk rasa.
Demo digelar di halaman kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur.
Sebagaimana dilaporkan KOMPAS.com, akibat unjuk rasa ini sejumlah penumpang terpaksa diturunkan di tengah jalan.
Tak cuma itu, pengguna jasa transportasi ini juga sempat tak diizinkan masuk ke Halte Transjakarta di Kalideres, Jakarta Barat.
"Saya enggak tahu kenapa stop, perintah dari koordinator dan atasan begitu. Katanya, atasan lagi pada demo terus semua layanan di Koridor 1 sampai 12 diminta stop operasi semua," kata petugas Transjakarta berinisial D kepada KOMPAS.com di salah satu bus transjakarta.
Ada Demo, Penumpang Transjakarta Mendadak Diturunkan dan Dilarang Masuk Halte Kalideres
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, karyawan PT Transjakarta menyuarakan tuntutan terkait status kerja mereka.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Staf Operasional Swakelola PT Transjakarta, Budi Marcelo.
Karyawan mengaku sudah lelah lantaran tak kunjung mendapat kepastian soal status karyawan.
Kabar Gembira! Transjakarta dan Bandara Soekarno Hatta Siapkan Takjil Gratis Selama Ramadan!
"Kami sebenarnya bukan mau menyusahkan penumpang, tapi (aksi) ini kami lakukan untuk meminta kepastian dari manajemen karena banyak dari kami karyawan kontrak terus tanpa kepastian kapan diangkat (karyawan tetap)," kata Budi, kepada KOMPAS.com, Senin siang.
Tak cuma itu, dikatakan Budi, hal lain yang jadi kekhawatiran para pekerja adalah adanya isu tentang kemungkinan putus kontrak dalam waktu dekat.
"Banyak PKWT yang dikontrak dari 1 Juni 2016 sampai 30 Juni 2017. Ditambah ada isu itu, teman-teman makin was-was. Kami cuma mau kepastian dari manajemen," tutur Budi.
Untuk itu, Budi dan kawan-kawannya menuntut pihak manajemen PT Transjakarta agar menaikkan status para karyawan kontrak.
"Saya harap agar manajemen memiliki kebijakan untuk mengesahkan status karyawan dan menaikkan kontrak PKWT periode 1 Juli 2016 sampai 30 Juni 2017 untuk mendapatkan SK karyawan tetap," ujar Budi dalam orasinya di halaman kantor PT Transjakarta, seperti dikutip dari KOMPAS.com.
Budi mewakili karyawan lainnya juga mengatakan kenaikan status sebagai karyawan tetap bisa memperlancar pekerjaan para pekerja.
Hal ini lantaran mereka akan merasa lebih tenang.
"Pengangkatan status karyawan membuat hati kita lebih kondusif, agar ada kenyamanan dalam bekerja," kata Budi seperti dikutip dari KOMPAS.com.
"Sehingga kita dapat memberikan pelayanan lebih baik. Wujudkan jargon kita saat ini, #Kini lebih baik," tambahnya lagi.
Berkaitan dengan unjuk rasa ini, para pekerja PT Transjakarta kemudian memberi waktu 2x24 jam kepada pihak manajemen untuk menindaklanjuti.
"Kami memberikan waktu 2x24 jam, sampai Rabu (14/6/2017) jam 10.00 agar memberikan jawaban kepada kami," kata Budi.
Jika tidak, dikatakan Budi, ia dan teman-temannya akan kembali berkumpul di tempat yang sama untuk menggelar unjuk rasa.
Ia juga mengatakan karyawan Transjakarta akan berhenti mengoperasikan angkutan umum tersebut.
"Saya pastikan Rabu jam 10.00 pagi, kalau enggak ada keputusan, kami stop kerja. Titik kumpul kami, Rabu, tetap di sini (kantor pusat PT Transjakarta)," ujar Budi.
Usai menggelar unjuk rasa, para karyawan PT Transjakarta kemudian melanjutkan pekerjaan masing-masing.
Di bawah komando Budi Marcelo, para petugas operasional bus Transjakarta itu kembali melayani masyarakat.
"Sekarang udah ga perlu rame-rame lagi. Tolong kalau mau dukung pergerakan ini kita kerja kembali, kita pelayan masyarakat," imbau Kepala Staf Operasional Transjakarta, Budi Marcelo seperti dikutip dari KOMPAS.com.
"Kita sudah menyampaikan (tuntutan). Kita pelayan masyarakat, bukan orang berangasan, kita tunjukkan," ujarnya lagi. (Tribunwow.com/Dhika Intan)