7 Fakta Simpang Susun Semanggi, Ikon Baru Jakarta yang Bakal Mengurangi Kemacetan

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini dari proyek simpang susun Semanggi. Terlihat dua jalan layang (flyover) melingkar yang tengah dibangun kini sudah sepenuhnya jadi.

Sebelum pemasangan box grider yang terakhir pemotongan tumpeng dilakukan.

Acara potong tumpeng itu dihadiri pula oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, serta pimpinan PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksanan proyek.

Ternyata Bangunan Ini yang Menghubungkan Soekarno, Soeharto, dan Jokowi! Ahok Juga Dapat Bagian!

Pembangunan jembatan ini juga menggunakan teknologi kabel strand.

Box grider dipasang satu persatu kemudian ditarik dan diikat dengan kabel baja strand.

"Setiap box grider dirangkai dengan 20-38 kabel strand. Cara memasangnya juga harus satu persatu secara seimbang kiri-kanan. Setiap box grider yang dipasang, diikat dengan kabel strand," jelas Ketut Pasek.

3. Pembangunan berlangsung lebih cepat

Tersambungnya Simpang Susun Semanggi dilakukan dalam waktu setahun lebih empat bulan.

Ketut Pasek mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi dimulai pada 8 April 2016 dan akan tuntas Juli 2017.

Hal ini merupakan suatu yang membanggakan lantaran lebih cepat dari target yang ditentukan.

"Target pengerjaan 18 bulan, tapi bisa selesai dalam waktu 16 bulan. Jadi lebih cepat dua bulan dari target," ujar Ketut Pasek.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memberikan pujian terkait pembangunan Simpang Susun Semanggi yang berjalan lebih cepat.

4. Telan dana fantastis

Untuk membangun jembatan yang akan menjadi ikon baru ibu kota tentunya tidak membutuhkan alokasi dana yang sedikit.

Setidaknya, Rp 360 miliar sudah digelontorkan pemerintah untuk proyek tersebut.

Halaman
1234