Konflik Iran Vs Israel
Apa Itu Selat Hormuz yang Diancam Ditutup Iran Imbas Serangan AS? Ini Dampaknya bagi Ekonomi Dunia
Serangan Amerika Serikat ke tiga lokasi fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025), memicu dampak yang besar bagi dunia.
Penulis: Laila N
Editor: adisaputro
Iran di masa lalu pernah mengancam akan menutup Selat Hormuz, tetapi tidak pernah menepati ancamannya.
Press TV Iran Minggu (22/6/2025) mengatakan,Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran harus membuat keputusan akhir untuk menutup selat tersebut.
Namun, keputusan untuk menutup selat tersebut belum final, karena parlemen belum meratifikasi rancangan undang-undang mengenai hal itu.
Sebaliknya, seorang anggota Komisi Keamanan Nasional parlemen, Esmail Kosari, dikutip di media Iran mengatakan parlemen telah sampai pada kesimpulan harus menutup Selat Hormuz.
“Untuk saat ini, (parlemen telah) sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menutup Selat Hormuz, tetapi keputusan akhir dalam hal ini merupakan tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional Tertinggi," ujarnya.
Ketika ditanya apakah Teheran akan menutup jalur air tersebut, Menlu Araghchi mengelak pertanyaan tersebut.
“Berbagai pilihan tersedia bagi Iran," katanya, Minggu.
Dalam komentar pertamanya sejak serangan AS, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Israel telah melakukan “kesalahan besar” dan “harus dihukum”, tetapi tidak secara khusus merujuk pada Washington atau Selat Hormuz.
Baca juga: Donald Trump Klaim Amerika Serikat Berhasil Serang 3 Lokasi Nuklir Milik Iran
Bagaimana Cara Iran Menutup Selat Hormuz?
Iran dapat mencoba menanam ranjau di Selat Hormuz.
Tentara negara tersebut atau Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) paramiliter juga dapat mencoba menyerang atau menyita kapal di Teluk, sebuah metode yang telah mereka gunakan beberapa kali di masa lalu.
Selama perang Iran-Irak tahun 1980-an, kedua belah pihak terlibat dalam apa yang disebut "Perang Tanker" di Teluk Persia.
Irak menargetkan kapal-kapal Iran, dan Iran menyerang kapal-kapal komersial, termasuk kapal tanker minyak Saudi dan Kuwait, dan bahkan kapal-kapal Angkatan Laut AS.
Ketegangan di selat itu kembali memanas pada akhir tahun 2007 dalam serangkaian pertikaian antara angkatan laut Iran dan AS.
Ini termasuk satu insiden ketika speedboat Iran mendekati kapal perang AS, meskipun tidak ada tembakan yang dilepaskan.