KUR BRI
BUMDes Sriwulan Makmur Untung Banyak Berkat Arenan Kalikesek, Warga Desa Ikut Terima Manfaatnya
Kisah BUMDes Sriwulan Makmur membangun Arenan Kalikesek yang bisa bermanfaat bagi warga desa.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Lailatun Niqmah
Bahkan, hampir seluruh warga desa Sriwulan ikut andil menjadi karyawan atau membuka usaha kuliner di sekitar Arenan Kalikesek.
Tercatat sudah ada 40 warga desa Sriwulan dari berbagai kategori usia yang menjadi karyawan di Arenan Kalikesek.
“Jadi untuk pengurus kami itu, sudah saya pikirkan gajinya. Untuk kebersihan di atas UMR karena banyak lemburan, kalau sampah kan tidak bisa kita kerjaan pas pengunjung datang, jadi petugas kebersihan kerjanya malah dari sore sampai larut malam, karena harus menguras kolam juga,” jelas Amin.
Kepala Desa Sriwulan, Sulistyo bersyukur BUMDes Sriwulan bisa produktif dan bermanfaat bagi warga.
BUMDes Sriwulan kini tidak perlu menggunakan uang Pemerintah Desa (Pemdes) karena sudah memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes) dari beberapa unit usaha.
“Kita pantau seiring berjalannya waktu, ternyata tidak harus dari uang Pemerintah Desa, melainkan uang BUMDes sendiri sudah bisa mencukupi,” tutur Sulistyo kepada TribunWow.com, pada Selasa (2/4/2025).
Sulistyo teringat momen warganya meminta izin untuk berjualan di sekitar Arenan Kalikesek.
Ternyata banyak warga Desa Sriwulan yang ingin memanfaatkan peluang usaha setelah mengetahui ramainya pengunjung di Arenan Kalikesek.
Syarat untuk berjualan di Arenan Kalikesek sangatlah mudah, cukup mendaftar dan mengikuti peraturan dari BUMDes Sriwulan.
“Kita punya lahan jualan 12, tapi pemohon dari warga sini ada 30. Akhirnya kita tambah lahan agar para warga di sini bisa berdagang di Arenan Kalikesek, tapi syaratnya harus mendaftar melalui BUMDes,” tandas Sulistyo.
Kendati demikian, Sulistyo beranggapan bahwa BUMDes Sriwulan masih memiliki beberapa kendala dalam mengembakan unit usaha.
Satu di antaranya yang paling berdampak adalah akses menuju Desa Sriwulan, termasuk ke wisata Arenan Kalikesek.
Memang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal pernah memprioritaskan memperbaiki akses menuju Desa Sriwulan beberapa tahun lalu.
“Kendala malah dari akses yang menuju tempat wisata, belu begitu lebar dan bagus. Karena permintaan di Pemerintahan Kabupaten Kendal sudah banyak jadi kita tahu diri saja,” ucap Sulistyo.
Namun, karena ribuan pengunjung datang dan jalan menuju Arenan Kalikesek hanya cukup untuk dua mobil, mengakibatkan kemacetan panjang.
Bupati Kendal sempat menyaksikan langsung terbatasnya akses menuju Arenan Kalikesek yang berada di lereng gunung.
Kala itu, Sulistyo sempat menjelaskan pada Bupati Kendal keunggulan dari Arenan Kalikesek yang bisa dibanggakan.
“Kebetulan pak bupati ke sini lagi macet karena ada festival di sini, lalu banyak desa lain yang mengagumi tempat ini, ‘cuma seperti ini kok, bisa mendatangkan pengunjung begitu banyak’,” kata dia.
“Kalau di sini mungkin wisata termurah di Kendal, harga masuk terjangkau sekali,” tuturnya.
Oleh karena itu, Sulistyo berharap Pemkab Kendal bisa memperlebar jalan menuju Desa Sriwulan.
Pria asli Desa Sriwulan itu menilai bahwa potensi wisata sekitar yang tak kalah bagus dari Arenan Kalikesek nantinya akan terkena dampak dari perbaikan akses tersebut.
“Saya berharap desa sekitar sini yang memiliki potensi wisata bisa dikembangkan, misal Arenan Kalikesek sudah tidak bisa menampung pengunjung bisa ada pilihan lain,” ujar Sulistyo.
“Sebenarnya tempat di sini yang memiliki potensi wisata yang bagus, cuma kebanyakan terkendala aksesnya,” tambahnya.

BRI Berikan Manfaat Lewat KUR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengacungi jempol peran BRI untuk mewujudkan Asta Cita pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Tepatnya Asta Cita poin ketiga, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirusahaan dan nomor enam yaitu mendorong pemerataan ekonomi serta pemberantasan kemiskinan.
"Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan," pungkas Erick Thohir dalam keterangan resminya.
Tercatat selama 10 tahun terakhir, penyaluran KUR BRI telah mencapai Rp 1.285 triliun pada 43,33 juta penerima.
Sedangkan target KUR yang dialokasikan adalah Rp 165 triliun di tahun 2024, ternyata BRI bisa menyalurkan Rp 175,66 triliun kepada 3,7 debitur.
Selanjutnya, BRI berupaya menyalurkan KUR BRI sebesar Rp 300 triliun untuk tahun 2025.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, membenarkan bahwa penyaluran KUR BRI melampaui target yang ditetapkan.
Nantinya program di tahun 2025, BRI mengusulkan pada pemerintah agar penyaluran KUR terbagi menjadi dua yaitu mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM.
Pasalnya, terdapat perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.
"KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi," jelas Supari dalam keterangan resminya.
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)
Sumber: TribunWow.com
Inovasi Panganan Khas Italia Pakai Susu Boyolali, Anak Sekolah Bisa Ikut Belajar Bikin Pizza Suboli |
![]() |
---|
BUMDes Sriwulan Makmur Untung Banyak Berkat Arenan Kalikesek, Warga Desa Ikut Terima Manfaatnya |
![]() |
---|
Perjuangan Joni Purwantoro Jualan Bakpia Pathuk Fadila, Bisnis Berkembang hingga Punya 2 Homestay |
![]() |
---|
KUR BRI Beri Harapan Baru, Ratusan Warga Kampung Sapi Patebon Kendal Jemput Kesuksesan Tanpa Ragu |
![]() |
---|