Breaking News:

Reshuffle Kabinet Prabowo Gibran

2 Kriteria Menteri yang Jadi Sasaran Reshuffle Prabowo, namun Masih sekedar Beri Peringatan Keras

Presiden Prabowo Subianto mengisyaratkan soal menteri yang bisa direshuffle setelah 100 hari masa kerja.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang baru dilantik berfoto bersama usai pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Terbaru, Presiden Prabowo Subianto mengisyaratkan soal menteri yang bisa direshuffle setelah 100 hari masa kerja. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Prabowo Subianto mengisyaratkan soal menteri yang bisa direshuffle setelah 100 hari masa kerja.

Pasalnya, pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus memiliki gebrakan yang melibatkan banyak stakeholder.

Tak semua kebijakan Prabowo-Gibran dan para menterinya dianggap bagus, namun ada pula yang menuai polemik.

Baca juga: Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Dianggap Kesalahan Bahlil, Pengamat: Tak Ingin Layani Kelas Bawah

Diantaranya mulai dari kenaikan PPN 12 persen, keberadaan pagar laut hingga larangan pengecer menjual LPG 3 kilogram.

Presiden Prabowo Subianto juga seakan telah mengultimatum para menterinya akan adanya reshuffle.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Harlah ke-102 NU di Istora Senayan pada Rabu (5/1/2025).

Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, ada dua kriteria yang dijadikan dasar Prabowo untuk menindak kabinetnya, yaitu tidak setia dan kebijakannya tidak pro rakyat.

Soal tidak setia, kata dia, bisa jadi Prabowo sudah mengendus ada menterinya yang loyalitasnya ganda atau mendua. 

"Menteri tersebut punya nahoda bukan hanya pada Prabowo, tapi ada sosok lain yang menjadi acuannya dalam bekerja dan mengambil kebijakan," kata Jamiluddin saat dihubungi, Jumat (7/2/2025).

Baca juga: Sufmi Dasco Ungkap Arti Ancaman Prabowo soal Reshuffle Kabinet setelah 100 Hari Kerja Pemerintah

Menurutnya, para menteri tersebut memang sudah seharusnya ditindak. 

Sebab, menteri tersebut berpeluang akan terus merongrong Prabowo melalui kebijakannya. 

"Menteri tersebut seharusnya sudah diketahui Prabowo. Karena itu, Prabowo tampaknya sengaja memberi sinyal tegas agar menterinya hanya setia kepadanya dan negaranya," kata Jamiluddin.

Sedangkan dasar kedua bagi Prabowo yakni akan menindak menteri yang kebijakannya tidak pro rakyat. 

Menteri seperti ini tentu tidak sejalan dengan visi dan misi Prabowo.

WAWANCARA BAHLIL LAHADALIA - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (angkat tangan) saat ditemui di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025). Reaksi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia setelah tahu ada emak-emak yang tewas setelah mengantre LPG 3 kg berjam-jam.
WAWANCARA BAHLIL LAHADALIA - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (angkat tangan) saat ditemui di pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025). Reaksi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia setelah tahu ada emak-emak yang tewas setelah mengantre LPG 3 kg berjam-jam. (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)

Penegasan Prabowo itu bisa saja memberi sinyal kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakannya gas LPG 3 kg. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Tags:
reshuffleMenteriPrabowoPemerintah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved