Breaking News:

KUR BRI

KUR BRI Beri Harapan Baru, Ratusan Warga Kampung Sapi Patebon Kendal Jemput Kesuksesan Tanpa Ragu

Warga Kampung Sapi di Patebon, Kabupaten Kendal merasakan kesuksesan berkat KUR BRI.

TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Penjual sapi Nur Khozin sedang memberikan perawatan pada sapi jumbo yang ada di peternakan miliknya di Dusun Pagendingan, Desa Margosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (14/11/2024). 

"Dulu yang jualan sapi cuma juragan-juragan sekitar lima sampai enam orang saja, kalau sekarang anak muda sudah jualan sapi," kata Yuni.

Apalagi mayoritas keturunan penjual sapi lebih mudah meneruskan usaha dan bertahan lebih lama ketimbang masyarakat luar yang mencoba peruntungan berdagang sapi dari awal.

Yuni juga heran kenapa masyarakat luar Dusun Pagendingan tidak bisa lama bertahan sebagai penjual sapi, meski memiliki modal yang banyak.

"Tapi tidak semua anak muda bisa bertahan jualan sapi, entah kenapa hanya orang-orang yang memiliki darah keturunan pedagang sapi saja yang bisa bertahan dan bahkan lebih sukses," ucap Yuni.

Perjuangan Para Penjual Sapi

Kurnia Farm usaha jual beli sapi milik Nur Khozin warga Dusun Pagendingan, Desa Margosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (14/11/2024).
Kurnia Farm usaha jual beli sapi milik Nur Khozin warga Dusun Pagendingan, Desa Margosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (14/11/2024). (TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)

Muhammad Nur Khozin, warga Dusun Pagendingan, Desa Margosari, Kendal, yang juga penjual sapi menjelaskan susahnya bersaing dengan pedagang dari keturunan penjual sapi.

Penyebabnya sebenarnya bukan cuma darah keturunan saja. Nur Khozin beranggapan keberhasilan berjualan sapi dipengaruhi tiga faktor penting.

Mulai dari ilmu, mental, dan modal harus dimiliki seorang penjual sapi agar mampu bersaing dan bertahan dalam berdagang.

Meski memiliki modal yang besar, tidak menjamin seseorang bisa bertahan menjadi penjual sapi.

"Jualan sapi itu harus punya ilmu, mental, dan modal kalau tidak punya semua itu hancur. Jadi memang ilmu, mental, dan modal harus digunakan agar bisa jualan sapi terus alias bertahan," jelas Nur Khozin, pada Kamis (14/11/2024).

"Tidak semua orang bisa jualan sapi, kalau modal hampir semua orang bisa punya tapi kalau ilmu dan mental tidak semua orang menguasai," tambahnya.

Nur Khozin lantas menceritakan bagaimana perjuangannya dalam berjualan sapi hingga merasakan kesuksesan yang dirasakannya sekarang ini.

Ternyata pria asli Dusun Pagendingan itu mengawali perjalanan usahanya dengan ikut membantu sang paman berjualan sapi sekitar tahun 2015 lalu.

Sambil menyelam minum air, Nur Khozin menyerap ilmu yang didapatkannya dari sang paman sebelum memberanikan diri untuk bergelut di bidang jualan sapi.

Dengan modal tak seberapa, Nur Khozin memutar otak agar sapi yang dimilikinya bisa laku dan mendapatkan untung dari penjualannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
KendalBank Rakyat Indonesia (BRI)KUR BRIKampung SapiBRI Unit Patebon
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved