Breaking News:

Guru Supriyani Dipidanakan

Fakta Baru Kasus Guru Supriyani: Saksi Ahli Sebut Luka Korban Bukan karena Dipukul tapi Serangga

Terungkap fakta baru terkait dugaan penganiayaan yang menyeret guru honorer asal Konawe, Sulawesi Tenggara, Supriyani.

TribunnewsSultra.com/ Samsul
Guru honorer Supriyani seusai menjalani sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (28/10/2024). Terungkap fakta baru terkait dugaan penganiayaan yang menyeret guru honorer asal Konawe, Sulawesi Tenggara, Supriyani. 

Supriyani pun menuturkan, kejadian dugaan penganiayaan terjadi pada Rabu (24/4/2024).

Sementara itu, ia mengaku di hari tersebut, dari pagi hingga jam pelajaran selesai berada di dalam kelas.

 "Dan di kelas 1A pun juga begitu. Ada gurunya, Ibu Lilis, yang mengajar mulai pagi sampai jam pulang sekolah, ada di kelas," lanjut Supriyani.

Supriyani juga menuturkan, di hari tersebut tak ada kejadian apapun di sekolahnya.

"Di situ gak ada kejadian apa-apa," ujarnya.

Kepada Kapolsek, penyidik, dan orang tua korban, Supriyani pun menegaskan bahwa ia tak melakukan penganiayaan terhadap korban.

Namun, alibi Supriyani tak dipercaya oleh orang tua korban hingga membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Baca juga: Banyak Guru Takut Tegur Murid Gara-gara Kasus Supriyani, DPR akan Panggil Kapolri Listyo Sigit

Keterangan Saksi Ahli

Saat sidang digelar di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, pada 7 November, dugaan penganiayaan terhadap murid berinisial D, juga diragukan oleh saksi ahli, seorang dokter forensik di RS Bhayangkara Kendari sekaligus dosen Fakultas Kedokteran UHO Kendari.

Dokter Raja Al Fath Widya Iswara adalah saksi ahli yang dihadirkan kuasa hukum supriyani.

Luka yang terdapat pada paha kanan korban, anak dari Aipda WH dan NF, telah dikaitkan dengan tuduhan bahwa Supriyani telah memukulinya dengan sapu.

Dalam keterangannya, Dr. Raja mengamati bahwa luka tersebut tampak disebabkan oleh benturan dengan permukaan yang kasar, bukan akibat pukulan dari benda tumpul seperti sapu yang dipersalahkan oleh orang tua siswa.

"Kemungkinan penyebab luka ini bukan dari sapu yang dibawa sebagai barang bukti," tegas Dr. Raja.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jika luka tersebut disebabkan oleh kekerasan tumpul, seharusnya bentuknya tidak menyerupai foto yang ditampilkan di persidangan.

"Luka tersebut mirip memar, tetapi menunjukkan pola yang lebih mengindikasikan gesekan dengan permukaan benda yang cenderung kasar," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
SupriyaniGuruPenganiayaanKonawe
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved